Buleleng (Penabali.com) – Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, kembali menambah tempat isolasi terpusat (Isoter). Terbaru, Asrama Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Mpu Kuturan disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus.
“Secara lisan sudah mendapat persetujuan Ketua STAHN Mpu Kuturan dan siap untuk digunakan,” ujar Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik (Kominfosanti) selaku Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, Ketut Suwarmawan, Senin (7/2/2022).
Suwarmawan menjelaskan Asrama STAHN Mpu Kuturan yang berlokasi di Jalan Pulau Menjangan, Kelurahan Banyuning, Kecamatan Buleleng ini berkapasitas 40 kamar dan dua kamar untuk penyandang disabilitas. Masing-masing kamar mampu menampung empat orang dengan tempat tidur bertingkat. Namun, akan dimanfaatkan satu kamar untuk dua orang saja.
“Jadi total ada 84 orang yang bisa ditampung di Asrama STAHN Mpu Kuturan ini. Nanti akan dipersiapkan dan diatur alur keluar masuk tempat Isoter itu. Sesegera mungkin akan diaktifkan,” jelasnya.
Untuk SMA Negeri Bali Mandara yang baru saja diaktifkan sebagai tempat Isoter, sampai saat ini kapasitasnya belum penuh. Penyiapan Asrama STAHN Mpu Kuturan ini sebagai antisipasi lonjakan kasus karena belum mencapai puncaknya. Untuk Isoter di desa, akan dirapatkan besok.
“Kasus akan terus bertambah dan kita harus antisipasi sedini mungkin,” ucap Suwarmawan.
Sementara itu, Ketua STAHN Mpu Kuturan I Gede Suwindia mengatakan asrama ini memang baru saja selesai dibangun. Serah terima pemanfaatan sementara dan upacara melaspas sudah dilakukan beberapa waktu yang lalu. Oleh karena itu, STAHN Mpu Kuturan sangat mendukung pemerintah daerah dalam upaya penanganan Covid-19. Salah satunya adalah pemanfaatan asrama untuk tempat isoter.
“Karena ini wabah, kita tidak bisa mengabaikan spirit kemanusiaan apalagi kami ini sekolah agama. Apa yang bisa kita perbuat akan kita lakukan sebaik mungkin,” kata dia.
Ia menambahkan pemanfaatan selanjutnya akan diserahkan kepada Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng. Sebenarnya, satu kamar bisa menampung empat orang. Akan tetapi, sesuai dengan penilaian kelayakan dari satgas, satu kamar hanya digunakan untuk dua orang.
“Ini asrama baru. Jadi belum dilengkapi bantal dan sprei. Pemenuhan kelengkapan tersebut menjadi tanggung jawab satgas,” imbuh Suwindia. (rls)