Jawa Timur (Penabali.com) – Upaya dalam mendongkrak perekonomian di Jawa Timur, Pengurus Daerah Bhayangkari Jatim dalam rangka Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-69 Tahun 2021 menggelar Bhayangkari Fair yang memamerkan produk-produk hasil Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari wilayah Jawa Timur sekaligus meluncurkan aplikasi marketplace Balanjha.com yang berisi produk-produk UMKM binaan Bhayangkari Jatim, bertempat di Gedung Mahameru, Mapolda Jatim, Selasa (19/10/2021).
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta bersama Ketua Bhayangkari Daerah Jawa Timur Ully Nico Afinta, secara resmi membuka pameran tersebut dengan pemotongan pita, sebagai tanda dibukanya pameran UMKM binaan Bhayangkari ini.
Irjen Pol. Nico Afinta mengatakan, peserta UMKM ini berasal dari seluruh jajaran satuan wilayah Polres. Produk-produk yang dipamerkan berupa produk-produk yang dibuat UMKM dalam binaan Bhayangkari.
“Terlihat disini produk yang dipamerkan, diantaranya ada batik, kuliner, makanan ringan, pernak-pernik rumah tangga dan masih banyak lagi. Kemudian ucapan terima kasih kepada seluruh ketua cabang, seluruh peserta yang sudah hadir, dan inovasi yang dilakukan di dalam memperluas pasar dengan menggunakan digitalisasi dan saya yakin nanti dengan nama Balanjha.com ini bisa memperluas pasar bagi UMKM. Karena kita ketahui memang 51% penopang ekonomi di Jawa Timur,” paparnya.
“Saya mengapresiasi atas inisiatif untuk memperluas pasar UMKM ini, ditautkan dan dibuat suatu situs web yang dinamakan Balanjha.com, sehingga apabila ingin mengetahui produk apa saja yang dijual bisa mengunjungi Balanjha.com, diharapkan dengan adanya aplikasi Balanjha.com ini dapat mendokrak ekonomi di sektor UMKM,” ulasnya.
Kapolda juga menyampaikan, situs Balanjha.com ini akan ditautkan dengan situs yang telah dimiliki Pemerintah Jawa Timur, yaitu Jatim Bejo.
“Saya sampaikan juga untuk Balanjha.com ini bisa ditautkan dengan web yang dimiliki oleh Provinsi Jawa Timur, yaitu Jatim Bejo, singkatan dari Jawa Timur Belanja Online. Jatim Bejo ini menghimpun seluruh UMKM di Jawa Timur, sehingga apabila nanti ditautkan tentu juga bisa memperluas pasar, tentunya kalau memperluas pasar akan meningkatkan penjualan dan menggerakkan ekonomi,” tandasnya.
Selain itu, Kapolda menjelaskan ada tiga hal yang perlu diperhatikan. Pertama adalah ketersediaan produk, supaya nanti kapan saja, dimana saja ketika ditelepon, barangnya ada. Hal ini demi keberlanjutan dari ketersediaan produksi juga harus dijaga.
Kedua adalah masalah distribusi. Distribusi yaitu apabila orang pesan diantar. Jadi mulai dari penyimpanan sampai barang diterima itu harus kualitasnya terjaga.
Lalu yang ketiga adalah stabilitas harga. Stabilitas harga ini apabila dalam menentukan harga, itu sudah ada patokannya sehingga orang yang akan membeli itu sudah tahu.
“Nah tiga hal ini akan mempengaruhi suatu produk, apakah akan nanti diterima atau tidak karena akan meningkat kepercayaannya,” tuturnya.
Kapolda juga menambahkan, didalam era covid-19 ini, tentunya nanti banyak beberapa aturan-aturan terkait dengan toko-toko yang buka, aplikasi PeduliLindungi nanti menjadi suatu aplikasi yang wajib dimiliki setiap UMKM.
“Sehingga orang yang datang kemudian orang yang bekerja kemudian orang yang berkaitan dengan UMKM, semuanya wajib men-download aplikasi peduli lindungi,” pungkasnya. (rls)