Badung (Penabali.com) – Gubernur Bali, Wayan Koster, meninjau Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Jumat (26/11/2021).
Dalam kunjungannya, Gubernur Koster didampingi General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Herry A.Y. Sikado, Aidil Philip Julian selaku CO General Manager Commercial Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Dirut PT Angkasa Pura I Riko Hendrawan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali I Wayan Jarta, dan Dirut Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma.
Tujuan utama kehadiran orang nomor satu di Pemprov Bali itu, untuk memantau suasana pintu keberangkatan dan kedatangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, sekaligus memastikan penerapan protokol kesehatan berjalan lancar, mengingat selama kasus Covid-19 melandai Bali terus didatangi wisatawan domestik salah satunya melalui jalur udara.
“Saya amati di pintu kedatangan dan keberangkatan Bandara Internasional Ngurah Rai ternyata sudah cukup ramai penumpangnya, pedagangnya juga sudah buka dan ramai pengunjung. Situasi sudah seperti sebelum Covid-19, khususnya untuk penumpang domestik,” ujar mantan Anggota DPR RI 3 Periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini seraya mengatakan bahwa menurut informasi Manajer Angkasa Pura, penumpang yang datang ke Bali sudah mencapai 12.000-an setiap harinya, sedangkan yang berangkat sekitar 8.000-an, yang artinya sudah mencapai lebih dari 30% dari posisi normalnya.
Di bandara tersibuk kedua setelah Bandara Soekarno-Hatta itu, Gubernur Koster meninjau tempat yang akan difungsikan sebagai zona pemasaran dan pemanfaatan produk lokal Bali, sesuai Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali yang akan ditempati oleh IKM dan UMKM produk lokal Bali.
Untuk mensukseskannya, Gubernur Bali kelahiran Desa Sembiran, Buleleng ini meminta Manajer Angkasa Pura agar berdedikasi untuk Bali dengan memberi ruang secara khusus kepada IKM dan UMKM agar produk lokal Bali bisa terjual disini, serta supaya ada nuansa Bali-nya.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Koster menyempatkan waktu menyapa beberapa penumpang dari Yogyakarta dan Surabaya. Para penumpang tersebut menyatakan senang sudah bisa ke Bali, dan syaratnya cukup melalui test antigen dengan biaya hanya sejumlah Rp.99.000.
Selain itu, Gubernur juga menanyakan apakah sudah mengikuti vaksin dan para penumpang itu menjawab sudah 2 kali vaksin.
“Saya sempat menyapa para penumpang, mereka menyatakan sangat senang bisa ke Bali dan yang datang ke Bali bersyukur sudah mendapatkan suntikan vaksinasi dari daerah asalnya tinggal. Untuk itu, saya selaku Gubernur Bali berharap agar penumpang tetap memakai masker, agar terhindar dari penularan Covid-19,” kata Koster.
Mengenai program pemasaran dan pemanfaatan hasil produk industri lokal Bali, Gubernur Bali jebolan ITB ini menjelaskan akan ada dua lokasi berupa stand pemasaran produk lokal Bali yang siap beroperasi di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, yang pertama lokasinya di areal ruang tunggu keberangkatan domestik dan lokasi kedua terletak di areal kedatangan domestik. Kedua stand ini akan mengakomodir produk lokal Bali yang diproduksi oleh para pelaku IKM dan UMKM di Bali dengan maksud untuk:
a) Memberikan kepastian dan kesinambungan di dalam pemasaran produk lokal Bali;
b) Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kontinuitas produksi;
c) Meningkatkan lapangan pekerjaan;
d) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi; dan
e) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat berdasarkan nilai-nilai Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Langkah ini merupakan aksi nyata Gubernur Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali untuk memberikan keberpihakan kepada masyarakat Bali, khususnya para petani dan perajin di Bali agar segala hasil produksinya bisa terjual secara berkelanjutan, yang sebelumnya belum 100 persen pemasaran produk lokal Bali diakomodir di Bandara Internasional I Ngurah Rai. Sehingga program yang diciptakan Gubernur Koster di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai atas aspirasi yang diterimanya dari Dekranasda Provinsi Bali bisa secara ekonomi saling menghidupi.
“Seperti pesan leluhur kita yang tertuang dalam Lontar Batur Kalawasan, yang salah satunya menyebutkan hidup yang menghidupi, urip yang menguripi. Jadi sudah saatnya kita di Pemerintah Provinsi Bali, di PT Angkasa Pura I, di Bank BPD Bali harus saling bersinergi menunjukkan keberpihakan terhadap para petani dan pengerajin hingga pelaku IKM dan UMKM di Pulau Dewata yang sejalan dengan semangat Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali,” pungkasnya. (rls)