Menjadi satu hal yang wajar, bahwa perjalanan dunia bisnis tidak melulu berlangsung mulus. Ada kalanya bosan, merasa lelah, atau justru berada pada titik paling rendah seolah-olah bisnis gagal dan akan bangkrut.
Motivasi bisnis pada akhirnya penting, untuk menjaga “api semangat” tetap menyala-nyala, apalagi “darah muda” memang sedang deras-derasnya mengalir pada diri.
Ingatlah, Anda masih muda. Masih ada banyak waktu dan kesempatan untuk belajar, mencoba hal-hal baru, dan memperbaiki diri. Jadi, jangan berhenti. Tetaplah menciptakan bisnis yang baik, sekaligus mencari jalan keluar yang “aman” bagi semua masalah. Toh, selagi masih ada tenaga dan semangat yang menyala-nyala, bukankah lebih baik berusaha ketimbang diam dan menyerah pada keadaan?.
“Begitu banyak rintangan yang sudah saya lalui yang sampai akhirnya membuka tempat makan sendiri yang bernama “Bakaran Bang Jago”. Alasan saya membuka tempat makan “Bakaran Bang Jago” ini karena saya melihat kondisi negara ini yang sedang dilanda pandemi covid-19, banyak pengusaha-pengusaha yang mengalami kesulitan berupa penurunan omset bahkan gulung tikar,” ungkap Axl Mattew Situmorang, di Denpasar, Selasa (22/12/2020).
Menurut Axl Mattew Situmorang, dari berbagai sektor usaha yang ada, sektor kuliner masih tetap menjanjikan ditengah pandemi ini. Sebab usaha kuliner atau masakan menjadi kebutuhan pokok, sehingga minat masyarakat untuk berkunjung atau sekedar ingin mencoba suatu makanan masih cukup tinggi.
Adalah tempat makan “Bakaran Bang Jago” yang terletak Jl. Sunset Road No.8C, persisnya di seberang Hotel Ramada Sunset Road. Tempat ini memiliki ciri khas dibandingkan tempat olahan ayam lainnya.
“Saya mengolah ayam dan bumbunya sendiri dengan kreasi saya yang tentunya enak karena menggunakan bahan-bahan premium dengan kualitas yang baik. Selain itu lokasi dari tempat makan saya ini yang terletak di kawasan Sunset Road Kuta merupakan kawasan pariwisata dan strategis,” jelas pria muda berbakat ini.
Di “Bakaran Bang Jago”, menawarkan beragam menu dengan cita rasa yang menggoyang lidah. Ada menu ayam goreng, ayam bakar, hati ampela goreng, kulit ayam goreng, sosis goreng, sosis bakar, pepes ikan, bakso goreng, bakso bakar.
Selain itu, juga ada berbagai jenis minuman segar yang siap menemani makan malam anda bersama keluarga, teman ataupun orang-orang terkasih. Konsumen bisa menikmati hidangan Bakaran Bang Jago setiap Senin sampai Sabtu dari pukul 18.00-24.00 wita.
“Sebelum saya membuka “Bakaran Bang Jago” saya sudah mendirikan suatu perusahaan yang bernama PT. Alfah Bali Sejahtera (ABS) yang berkecimpung dalam bidang supplier olahan daging ayam dan telur. Sehingga saya berpikir kenapa tidak saya langsung olah sendiri menjadi makanan yang siap saji untuk pembeli atau penikmat kuliner dan bisa dipesan via GRAB FOOD,” kata pemuda milenial berdarah Batak ini.
Axl Mattew Situmorang adalah sosok anak muda milenial yang ingin “bebas” mengekspresikan “darah mudanya” dengan inovasi usaha. Ia tak ingin dicap numpang tenar dibalik kesohoran ayahandanya yang seorang advokat nasional, Togar Situmorang.
“Saya pribadi memilih berkecimpung di dunia usaha karena jujur jiwa saya pribadi adalah seorang entrepreneur. Pertama dengan jiwa entrepreneur ini kita bisa menggali potensi dan daya kreatif otak kita dan bisa kita tuangkan dalam suatu ide di dunia usaha. Yang kedua saya merupakan pribadi yang bebas dalam artian tidak mau terikat dengan orang lain, saya bisa menjalani aktivitas saya dengan enjoy dan bisa menikmati hidup, tidak mau dibawah nama besar ayah saya sebagai pengacara kondang yang selalu mendampingi klien-klien artis nasional dan ex Wagub Bali Sudikerta, serta perusahaan swasta besar,” sebutnya.
Melihat situasi saat pandemi ini, dimana emerintah mengeluarkan aturan yang memberikan efek yang kurang bagus untuk para pengusaha di Bali. Bali merupakan destinasi wisata dunia yang sangat bergantung pada pariwisatanya.
“Dengan demikian, saya mengharapkan kepada pemerintah lebih bijak dalam mengeluarkan suatu aturan atau regulasinya. Di satu sisi pemerintah harus tetap memperhatikan kesehatan warganya namun disisi lain juga tidak boleh tutup mata terkait usaha atau mata pencaharian masyarakat,” harap anak muda yang juga sebagai Ketua DPD Forum Batak Intelektual Provinsi Bali ini. (red)