Categories Bali Berita Denpasar

Bali Fashion Network 2025: Wujudkan Bali Sebagai Ekosistem Fashion Berkelanjutan

Denpasar (Penabali.com) – Paramatex, yaitu perusahaan penyedia supplier kain terkemuka di Bali, yang berkomitmen dalam menyediakan kain berkualitas tinggi yang ramah lingkungan. Dengan memperkuat komitmen dalam dunia fashion, Paramatex luncurkan Bali Fashion Network (BFN) 2025.

Chris Rianto, Founder Paramatex, menjelaskan BFN ini menjadi tempat bertemunya pemilik merek fashion, desainer, supplier, dan produsen dari Indonesia sampai Internasional. “Kami berharap BFN ini bisa menjadi platform bagi semua orang yang ingin berbisnis fashion, dan menciptakan kolaborasi tanpa batas antar industri fashion,” ujarnya.

Dengan mengusung tema “Menguatkan Kesempurnaan Anda”, BFN berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang mendukung inovasi dan keberlanjutan di industri fashion.  Acara ini dilengkapi dengan 51 booth yang menampilkan berbagai produk fashion, bagi seluruh peserta untuk lebih memperluas jaringan bisnis di dunia fashion.

Paramatex juga berkolaborasi dengan TIKI sebagai layanan pengiriman dan OCBC sebagai mitra finansial. Melalui kolaborasi ini, Paramatex berharap para pelaku UMKM di bidang fashion dapat menggunakan layanan pengiriman dan layanan finansial.

Perwakilan dari OCBC Indonesia, Calvin, menyatakan harapannya sebagai pendukung bagi UMKM fashion agar berkembang lebih cepat dalam solusi pendanaan dan edukasi tentang keuangan. “Kami menawarkan solusi bagi UMKM Indonesia untuk terus naik level, melalui program nyala bisnis,” ujarnya.

Sementara itu, pihak TIKI menyatakan alasannya berkolaborasi dengan BFN, yakni menyediakan layanan pengiriman yang terbaik dan cepat bagi para penggiat fashion di Bali. “Harapan saya bagi penggiat industri kreatif khususnya fashion di Bali bisa berkembang, bukan hanya dari segi design tetapi dari segi branding atau kualitas dan pelayanannya, salah satunya di pengirimannya yang aman dan cepat dan bisa diterima lebih luas tidak hanya di Indonesia namun juga pasar internasional,” ujarnya.

Bali Fashion Network menghadirkan tujuh pembicara internasional dalam sesi berbagi pengetahuan tentang fashion, sehingga tidak berfokus pada pasar lokal tetapi juga mengarah ke pasar internasional. (ika)