Badung (Penabali.com) – PT Angkasa Pura I menggelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) ke-107 di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Kamis (29/09/2022). Latihan PKD yang bersifat full scale atau skala penuh tersebut ditujukan untuk melatih dan menguji kemampuan dan kesigapan seluruh personel serta untuk menguji Standard Operating Procedure ketika terjadi keadaan darurat di bandara.
Latihan PKD tersebut juga ditujukan untuk menguji kesiapan Bandara I Gusti Ngurah Rai jelang pelaksanaan KTT G20 di Bali pada pertengahan bulan November mendatang.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, menyatakan pentingnya latihan PKD tersebut.
“Seluruh potensi yang ada di bandara dan sekitar bandara harus dikerahkan untuk menanggulangi keadaan darurat. Untuk itu perlu untuk dilatih secara periodik sebagai upaya antisipasi yang akan membuat kita selalu dalam keadaan siap baik dari sisi sumber daya manusia, fasilitas dan dokumen yang dimiliki bandara,” ujar Faik Fahmi.
“Di bulan November mendatang, Indonesia akan menjadi tuan rumah KTT G20 di Bali. Sebagai pintu gerbang, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai harus senantiasa bersiap, tidak hanya dari sisi fasilitas dan pelayanan namun yang paling utama adalah safety and security. Ancaman dapat terjadi kapan dan di mana saja. Jika lengah sedikit saja maka akan sangat mempengaruhi operasional bandara,” tambahnya.
Dalam latihan PKD tersebut, fungsi koordinasi, komunikasi, komando, dan sinkronisasi antar unit dan instansi komunitas bandara akan diuji. Selain untuk menguji personel, latihan PKD juga merupakan upaya untuk menguji Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara atau Airport Emergency Plan (AEP), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara atau Airport Security Program (ASP), Dokumen Rencana Mitigasi Bencana di Bandara atau Airport Disaster Management Plan (ADMP), Buku Pedoman Bandar Udara Siaga Bencana atau Get Airport Ready Disaster (GARD), serta Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku di bandara.
Dalam pelaksanaannya, latihan PKD yang diselenggarakan Angkasa Pura I untuk pertama kalinya sejak tahun 2020 tersebut terdiri atas tiga rangkaian latihan skala penuh, yaitu latihan penanganan kecelakaan pesawat udara (Aircraft Accident Exercise), penanganan ancaman keamanan bandara (Security Exercise), dan penanganan bencana alam (Disaster Exercise).
Aircraft Accident Exercise menguji kemampuan personel dan dokumen SOP yang berlaku ketika sebuah pesawat udara milik maskapai penerbangan Barong Air berjenis Boeing 777-300ER dengan rute Singapura – Bali yang mengangkut 369 penumpang dan 19 awak kabin mengalami kegagalan saat proses pendaratan hingga pada akhirnya mengalami crash di sisi selatan runway Bandara I Gusti Ngurah Rai. Diketahui juga bahwa salah seorang penumpang terindikasi terjangkit penyakit cacar monyet atau monkeypox. Dalam skenario ini, kecelakaan pesawat ini mengakibatkan 87 orang luka ringan, 58 luka berat, 97 meninggal dunia, serta 146 orang lainnya selamat. Akibat kecelakaan ini, digambarkan Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup untuk sementara.
Dalam Security Exercise, disimulasikan situasi penyanderaan terhadap seorang delegasi KTT G20 yang dilakukan oleh dua orang petugas Facility Care Bandara I Gusti Ngurah Rai. Delegasi asal Britania Raya yang baru saja tiba di Bali serta baru selesai menjalani proses imigrasi dan kepabeanan tersebut disandera kedua pelaku saat tengah berjalan menuju lokasi penyambutan dan penjemputan delegasi.
Sedangkan dalam Disaster Exercise mensimulasikan penanganan dan mitigasi bencana alam gemba bumi berkekuatan 8,5 Skala Richter dengan kedalaman 15 km yang berpusat di barat daya Pulau Bali serta berpotensi menimbulkan tsunami. Gempa bumi ini mengakibatkan sejumlah kerusakan pada bangunan terminal bandara, serta terganggunya operasional penerbangan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
“Simulasi dari ketiga latihan kami rancang sedemikian rupa sehingga mendekati kondisi nyata. Hal tersebut ditujukan untuk menguji kemampuan dan kesigapan personel, serta untuk menguji prosedur yang berlaku. Dapat kami sampaikan juga bahwa seluruh kegiatan latihan PKD tidak mengganggu operasional penerbangan dan layanan kepada pengguna jasa di Bandara I Gusti Ngurah Rai,” lanjut Faik Fahmi.
“Kami juga turut mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi atas sinergi dan kolaborasi dari seluruh instansi komunitas bandara yang terlibat dari awal persiapan hingga hari H pelaksanaan PKD di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali,” pungkasnya.
Dalam pelaksanaan PKD ke-107 tersebut melibatkan instansi anggota komunitas bandara, diantaranya adalah maskapai penerbangan, ground handling, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, Kepolisian Daerah Provinsi Bali, Kodam IX/Udayana, Basarnas Bali, Polres Bandara I Gusti Ngurah Rai, TNI AU Lanud Ngurah Rai, Dinas Perhubungan Provinsi Bali, BIN Daerah Bali, Perum LPPNPI (Airnav) Cabang Denpasar, Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Kantor Karantina Pertanian (KKP) Kelas I Denpasar, Bea Cukai Ngurah Rai, Pertamina DPPU Ngurah Rai, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung dan Kota Denpasar, PT KAI, dan Rumah Sakit Umum Kasih Ibu Kedonganan. (rls)