Denpasar (Penabali.com) – Menjadi mahasiswa Universitas Udayana adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Hal itu diakui salah seorang mahasiswanya, Agus Erik Wistika Putra.
“Saya mengajak teman-teman untuk tetap semangat dan bangga menjadi mahasiswa Universitas Udayana,” kata Wistika Putra saat ditemui di Kampus Unud, Sudirman, Denpasar, Senin (17/4/2023).
Wistika Putra menegaskan, dirinya bangga menjadi mahasiswa Universitas Udayana. Apalagi, dirinya mewakili Fakultas Ekonomi dan Bisnis dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) Tingkat Universitas Udayana Tahun 2023.
“Saya mahasiswa Akuntansi di Pilmapres Unud membawa isu bagaimana bisa meningkatkan inklusi dan generasi finansial,” ujarnya.
Wistika mengakui, Pilmapres tidak hanya ajang menjadi representasi bagi perguruan tinggi, namun jauh dari itu, melalui Pilmapres bisa berkontribusi lebih nyata bagi masyarakat terhadap persoalan yang ditemui di lingkungan sekitar.
Dalam pengamatannya, Wistika mengakui sarana prasarana perkuliahan khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis sangat layak dan representatif bagi dirinya dan mahasiswa yang lain. Ia membeberkan kondisi riil bahwa berbagai fasilitas dan sarana prasarana yang disediakan di kampus oranye sangat layak dan memadai mulai dari sarana prasarana di kelas dan di luar kelas seperti bahan bacaan dan bahan untuk penelitian di perpustakaan khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

“Dari kapasitas saya sebagai mahasiswa FEB saya tidak ada merasakan bahkan saya tidak pernah secara langsung mendengar atuapun melihat kejadian yang melibatkan kurangnya sarana prasarana, bahkan saya sendiri sampai saat ini tidak mengalami hal itu dan bahkan difasilitasi dengan sangat baik,” tuturnya.
“Terima kasih pada semua fasilitas dan sarana prasarana yang disediakan fakultas dan universitas, sampai saat ini kami belajar dengan layak, dengan sangat layak bahkan,” ungkapnya.
Disinggung kasus hukum yang menimpa Universitas Udayana dan menyeret Rektor Unud Prof. Antara dalam dugaan kasus korupsi dana SPI, Wistika Putra menegaskan bahwa persoalan tersebut bisa menjadi refleksi bagi seluruh sivitas akademika Universitas Udayana. Menurutnya, tidak ada jalan yang sempurna, selalu ada “kerikil” yang akan menghadang dan itu menjadi tantangannya.
“Dalam kapasitas saya sebagai mahasiswa, saya ingin mengingatkan teman-teman jangan sampai terganggu dengan adanya kasus ini, tetap fokus untuk menjadi insan Universitas Udayana yang tugasnya belajar mengabdi dan mengabdikan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga menjadi insan yang unggul, mandiri dan berbudaya,” jelasnya.
“Saya harap masalah ini cepat terselesaikan dan teman-teman tetap bisa fokus kepada tugasnya sebagai mahasiswa,” sambungnya. (red)