Categories Nasional Politik

Bantah Pernyataan Eric Thohir Klaim Ekonomi Kreatif Baru Ada Di Era Sekarang, Supadma Rudana: Badan Ekonomi Kreatif Itu Ada Sejak Jaman SBY.

Anggota Komisi X DPR RI Fraksi Partai Demokrat dari dapil Bali, Putu Supadma Rudana, menyayangkan pernyataan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Erick Thohir, yang mengklaim ekonomi kreatif baru ada di Pemerintahan Presiden Jokowi.

“Saya sangat menyayangkan pernyataan Erick Thohir yang mengklaim bahwa Presiden Jokowi merupakan Presiden pertama yang perhatian pada industri kreatif di Indonesia. Saya rasa Erick Thohir sangat tidak paham dan memalukan sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf. Erick harusnya melihat data sebelum bicara. Sejak 2006 Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah menginstruksikan pengembangan ekonomi kreatif di negeri ini”, jelas politisi muda Partai Demokrat ini.

Lebih lanjut dijelaskan Supadma, pada tahun 2007 telah dilakukan peluncuran Studi Pemetaan Kontribusi Industri Kreatif Indonesia 2007 saat Trade Expo Indonesia. Di tahun 2008, SBY meluncurkan cetak biru Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025 dan Pengembangan 14 Subsektor Industri Kreatif Indonesia. Selain itu, di tahun 2029 juga ada pencanangan Indonesia Kreatif.

Tak hanya itu, sejak 2009 Pemerintahan SBY juga telah menggelar Pekan Produk Kreatif dan Pameran Ekonomi Kreatif. Jadi badan ekonomi kreatif itu ada sejak jaman Pemerintahan SBY, namanya pariwisata ekonomi kreatif.

“Ini sangat disayangkan kapasitas Ketua Timses Pak Jokowi seperti ini. Pernyataan Erick sangat prematur dan menunjukan ketidakpahaman tentang ekonomi kreatif serta membuat malu Presiden Jokowi”, pungkas Ketua Umum Pengda Karang Taruna Provinsi Bali ini.

Supadma juga menyatakan, anggaran untuk badan ekonomi kreatif di Pemerintahan Presiden Jokowi turun dari sekitar 1,5 T menjadi hanya 659 M di tahun 2019. “Saya sebagai anggota Komisi X DPR RI justru merasa bahwa bekraf ini pelan-pelan dikerdilkan bukan diperhatikan, padahal banyak program-program ekonomi kreatif yang berfokus pada kearifan lokal dan memberikan kontribusi kepada masyarakat harus dikembangkan dengan maksimal”, ujar politisi dari Desa Peliatan Ubud Gianyar ini.

Supadma melihat justru Erick Thohir ini yang aneh dan tidak paham substansi karena mengaku-ngaku, asal bicara dan asal bapak senang (ABS).

“Lebih baik Pak Jokowi mempertimbangkan kembali, apakah Erick Thohir pantas sebagai ketua tim kampanye nasional Jokowi-Ma’ruf”, tegasnya.