Singaraja ( Penabali.com ) – Batalyon Zeni Tempur 18 Kodam IX/Udayana sejak beberapa pekan lalu mulai membangun jembatan bailey di Kawasan Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng. Jembatan yang dipasang diatas sungai Banyumala inipun, sebagai akses utama untuk menggarap lahan non produktif untuk ketahanan pangan dan pengendalian inflasi.
Jembatan bailey ini, adalah salah satu alat tempur baru bantuan dari pusat. Kodam IX/Udayana merupakan satu dari 3 satuan Batalyon Zipur di Indonesia yang mendapatkan bantuan ini, yang pengadaannya untuk penyebrangan dan mobilisasi baik di masa perang maupun di masa tenang.
Pemanfaatan pertama jembatan bailey ini dipinjam oleh Kodim 1609/Buleleng, untuk membantu membukakan akses Pemkab Buleleng, menggarap lahan non produktif untuk ketahanan pangan dan pengendalian inflasi. Lahan milik Pemkab Buleleng yang sebelumnya merupakan hutan kota di wilayah Banyuasri, Kecamatan/Kabupaten Buleleng ini lokasinya terisolir. Tidak ada akses jalan lahan tidak bisa dimanfaatkan untuk hal yang produktif.
Komandan teknis dari Yon Zipur 18 saat dikonfirmasi Minggu (14/1) menjelaskan Pembukaan akses jalan ini sudah dilakukan sejak 3 pekan yang lalu. Sebanyak 28 orang prajurit Batalyon Zipur 18, bersama personil Kodim 1609/Buleleng meratakan dan memasang jembatan bailey. Bentangan jembatan sepanjang 33 meter, lebar 6,2 meter dan tinggi hampir 2 meter. Jembatan acrow panel dibangun dengan menggunakan 11 petak yang terdiri dari beberapa panel dan gelagar yang saling mengikat , disambung jadi satu.Bahkan Menurutnya, jembatan ini bisa dilalui oleh kendaraan dengan berat 20 ton. “Jadi kalau ada truk bawa material tanah, maupun pupuk kesini tidak masalah untuk dilalui,”terangnya.
Sementara itu Kodim 1609/Buleleng Letkol Kav Angga Nurdyana yang juga memantau perkembangan akses di lokasi mengatakan, jembatan bailey ini akan dipinjam hingga bulan Mei mendatang. Meskipun baru setengah jalan, jembatan bailey yang sudah membentang di atas sungai sudah dapat menyeberangkan alat berat. Sehingga pengolahan lahan sudah mulai dikerjakan. “Ini kan lahan pemda yang terbengkalai. Nah kita bantu bukakan akses jalan, sehingga bisa dimanfaatkan untuk ketahanan pangan cabai dan pengendalian inflasi daerah,”Pungkas Dandim 1609/Buleleng. ( ika )