Denpasar (Penabali.com) – UPT Perpustakaan Universitas Udayana menyelenggarakan bedah buku “Cerita Rakyat Bali Aga dan Ainu Jepang”, yang berlangsung secara online melalui Webex Meeting, Jumat (4/11/2022). Kegiatan ini dihadiri 81 orang peserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, pustakawan, dan petugas perpustakaan dari berbagai universitas di Indonesia.
Narasumber dalam bedah buku ini, Dr. I Wayan Suardiana (Universitas Udayana) dan Dr. I Made Sujaya (Universitas PGRI Mahadewa Indonesia). Buku “Cerita Rakyat Bali Aga dan Ainu Jepang ini ditulis Dr. Ida Ayu Laksmita Sari yang juga merupakan Kepala UPT Perpustakaan. Buku ini telah meraih Nusantara Academic Award 2021 yang diselenggarakan Nusantara Institute bekerja sama dengan Bank BCA.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. I Gede Rai Maya Temaja, M.P., menyambut baik inisiatif Kepala UPT Perpustakaan untuk mengadakan kegiatan akademik melalui bedah buku.
“Kegiatan bedah buku ini pantas dilakukan secara reguler, sejalan dengan usaha Unud untuk meningkatkan budaya baca dan literasi,” ujar Prof. Rai Maya.
Harapannya, kegiatan bedah buku dapat meningkatkan atmosfir akademik di Universitas Udayana dan semakin banyak karya berkualitas yang ditulis civitas akademika Universitas Udayana, sehingga dapat dibedah pada acara yang sama selanjutnya.
Dr. I Wayan Suardiana selaku pembicara pertama mengungkapkan bahwa penulis buku Dr. Laksmita Sari telah berhasil mengubah format ilmiah akademis (disertasi) ke dalam format yang lebih mudah dikonsumsi publik (buku teks). Sedangkan pembicara kedua, Dr. I Made Sujaya memberikan beberapa catatan bahwa buku “Cerita Rakyat Bali Aga dan Ainu Jepang” memberi kekuatan pada pandangan universalitas kearifan lokal, serta memiliki analisis komparatif yang kuat dengan sumber bacaan yang melimpah.
Kedua pembicara juga menyarankan untuk menerbitkan teks-teks cerita rakyat Bali Aga dan Ainu Jepang tidak hanya sebagai konteks dokumentasi tetapi juga untuk kepentingan kreatif.
Kepala UPT Perpustakaan Universitas Udayana, Dr. Ida Ayu Laksmita Sari, menyatakan kegiatan akademik bedah buku rutin diadakan untuk meningkatkan semangat mahasiswa, dosen, pustakawan, untuk meneliti dan menulis pada bidang yang ditekuni masing-masing. (rls)