Dalam rangka melaksanakan salah satu program pengembangan perpustakaan yang bertujuan untuk mendukung program kerja Bank Indonesia di bidang penelitian dan peningkatan budaya minat baca khususnya di kalangan anak muda generasi milenial, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Bali menggandeng Generasi Baru Indonesia (GenBI) mengadakan acara diskusi buku dan talkshow yang mengangkat tema, “Edukasi HIV/AIDS dan Bijak Menggunakan Media Sosial”. Acara ini dilaksanakan di Grha Tirta Gangga KPw Bank Indonesia Provinsi Bali Jl. Letda Tantular, Denpasar, Minggu (8/12/2019).
Acara diskusi buku dan talkshow diikuti ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, anggota GenBI Bali, sekeha teruna dan karang taruna. Hadir pula narasumber dari Ketua Sekretariat Komunitas Peduli AIDS Provinsi Bali Drh. Made Suprapta, M.M., dan Kasi Rehabilitasi BNNP Bali Kompol I Nyoman Sakerni, S.H.
GenBI merupakan komunitas mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia, dimana di Provinsi Bali ada 3 universitas sebagai penerimanya. Yaitu Universitas Udayana, Undiksha, dan Undiknas University.

Deputi KPw Bank Indonesia Provinsi Bali Rizki Ernadi Wimanda dalam sambutannya mengatakan Indonesia termasuk Bali adalah satu dari sedikit wilayah yang dikaruniai bonus demografi. Berdasarkan rentang usia pemuda antara 16-30 tahun sampai dengan akhir 2018, terdapat 23,9% atau lebih dari 1 juta penduduk Bali yang merupakan kaum muda. Dengan jumlahnya yang diprediksi terus meningkat tersebut, maka produktivitas pemuda akan menjadi kunci utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Bali dan Indonesia.
Apabila mencermati perkembangan saat ini dimana karya-karya dari pemuda Indonesia khususnya Bali, telah mampu berkontribusi positif terhadap masyarakat dan perekonomian Bali. Pemuda yang demikianlah yang diharapkan akan memberi warna bagi Bali dan Indonesia kedepan, yang tak hanya mengukir karya bagi bangsa dan juga dunia. Karya-karya para pemuda tersebut tidak didapat dengan instan. Dibutuhkan visi, inovasi, dan kerja keras sehingga mereka bisa menuangkan idenya yang kemudian dapat menciptakan lapangan kerja, mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya dan pada akhirnya berkontribusi memajukan perekonomian bangsa.
“Ada banyak tantangan nyata didepan mata yang akan dihadapi generasi muda saat ini. Kualitas sumber daya manusia yang belum optimal, maraknya praktek dan mentalitas korupsi, penyebaran informasi hoaks dan ujaran kebencian di media sosial, serta ancaman jerat narkoba dan seks bebas yang berimbas terhadap peningkatan kasus HIV/AIDS pada usia muda,” ujar Rizki.
Karena itu, diperlukan wahana semacam ini sebagai media komunikasi diantara pemuda untuk berdiskusi, bertukar informasi dan pengalaman sehingga ada sebuah benteng yang kuat dan kokoh yang melindungi generasi muda terjerat kedalam perilaku-perilaku yang menyimpang dan melanggar hukum.
“Selain dengan terus meningkatkan keterampilan dan intelektualitas, juga sangat penting bagi para pemuda generasi milenial ini untuk senantiasa membangun karakter dan kepribadian. Hanya dengam integritas, kepedulian, dan jiwa kepemimpinan yang kuat, para pemuda dapat mencari solusi dalam mengatasi berbagai tantangan sekaligus memberi teladan bagi lingkungan dan masyarakat,” ucapnya.
Kepada ratusan peserta diskusi dan talkshow, Rizki mengatakan ada beberapa pesan yang perlu diingat dan dilakukan anak muda saat ini. Yaitu berani berinovasi dengan ide dan gagasan yang kreatif dan inovatif. Kemudian berani untuk berubah dan bertransformasi karena ditengah pesatnya inovasi teknologi yang bahkan telah merubah cara berinteraksi, bekerja dan hidup sehari-hari maka para pemuda harus mau membuka diri, membangun keterampilan baru serta terus beradaptasi agar selalu mampu unggul dalam persaingan.
Pesan berikutnya adalah berani berkompetisi karena dengan berbagai kemudahan di era sekarang semuanya memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berusaha. Dan pesan Rizki berikutnya kepada peserta diskusi adalah berani untuk bersinergi dengan membangun jembatan kerjasama secara produktif.
“Tidak ada waktu untuk lengah dan berpuas diri. Sudah saatnya muda mudi generasi penerus bangsa membuktikan karya nyata kerja nyata agar semakin berprestasi dan meneruskan estafet patriotisme untuk membawa bangsa Indonesia semakin bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” kata Rizki.
Sementara itu Ketua Panitia Dewa Ayu Utari Pramaitha dari GenBI Komisariat Undiknas University menerangkan dari acara diskusi buku dan talkshow ini diharapkan generasi milenial Bali mampu membentengi diri dari perilaku yang menyimpang dan melanggar hukum, serta dapat mengaktualisasikan diri untuk terus menempa kualitas lewat ilmu pengetahuan.
“Kegiatan ini juga mengedukasi teman-teman untuk menjauhi perilaku seks bebas agar tidak terjangkit HIV/AIDS, sekaligus dalam acara ini kami ingin mengkampanyekan kepada teman-teman bagaimana menggunakan media sosial dengan bijak,” terangnya. (red)