BI dan Rai Wirajaya Panen Perdana Bawang Putih, KPw BI Bali: “Jadi komoditas pangan strategis terhadap stabilitas harga”

Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali melaksanakan panen perdana di klaster bawang putih KTT Manik Pertiwi Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Kamis (06/08/2020).

Turut hadir di acara tersebut, anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya, Bupati Buleleng, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, Direktur Utama PT. BPD Bali, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Kapolres Buleleng, Dandim Buleleng, Camat Sukasada, Kepala Desa Wanagiri, Ketua dan anggota kelompok tani Manik Pertiwi, serta undangan lainnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho mengatakan bawang putih yang dahulu sempat menjadi primadona tanaman pangan lokal daerah sempat tidak diminati para petani untuk ditanam, karena kalah dengan keberadaan bawang putih impor yang harganya lebih murah.

Namun demikian, sejak digalakkannya program swasembada bawang putih oleh pemerintah sejak beberapa tahun terakhir, budidaya tanaman ini mulai dilirik petani untuk dibudidayakan kembali, karena petani melihat komitmen pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut khususnya bagi peningkatan kesejahteraan petani.

Trisno mengungkapkan, pandangan tersebut juga dimiliki Bank Indonesia yang selama dua tahun berjalan telah mendampingi KTT Manik Pertiwi untuk kembali membudidayakan bawang putih, khususnya dalam penguatan pembibitannya. Keberhasilan pengembangan bawang putih jadi salah satu komoditas pangan strategis yang tentunya akan memberi pengaruh terhadap stabilitas harga dan inflasi pangan di Bali ini, sekaligus membantu upaya pengurangan defisit neraca transaksi berjalan akibat impor bawang putih yang saat ini membanjiri pasar domestik.

“Lebih kurang dua tahun lalu, kami Bank Indonesia bersama jajaran pemerintah daerah serta stakeholder lainnya berdiri di tempat yang sama untuk melaksanakan seremoni panen bawang putih perdana. Pada waktu itu, hadir pula perwakilan Bank Indonesia Jakarta untuk menyaksikan panen tersebut di lahan demplot seluas 2 hektar. Astungkare, pada saat itu kita berhasil memperoleh hitungan produktivitas demplot sebanyak 7,48 ton per ha, sebuah hasil yang cukup menggembirakan bagi demplot uji coba,” kata Trisno.

Foto: Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho didampingi anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya.

Pencapaian tersebut, ujarnya, perlu terus ditingkatkan baik dengan cara intensifikasi maupun ekstensifikasi, maupun dengan berbagai inovasi sebagaimana selama ini dilakukan dengan menerapkan pola budidaya organik berbasis MA-11, dengan pendampingan pakar petani Dewa Ketut Gata.

“Belum lama ini kelompok Manik Pertiwi juga kami fasilitasi untuk dapat memperoleh bantuan teknis pelatihan budidaya organik langsung dari pakar pembuat MA-11 yaitu dr. Nugroho Widiasmadi yang hadir ke tempat ini sebelum masa covid-19,” ungkapnya.

Pendampingan dan bantuan teknis dari Bank Indonesia Provinsi Bali diupayakan terus diberikan kepada kelompok Manik Pertiwi agar produktivitasnya dapat terus meningkat, dan memberikan kemanfaatan dari sisi ekonomi bagi para petani, melengkapi hasil hortikultura lain seperti sayuran, buah, dan bunga, yang menjadi hasil lahan selama off season penanaman bawang putih.

Pada kesempatan ini, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali melalui Program Sosial Bank Indonesia menyerahkan bantuan kepada kelompok Manik Pertiwi berupa satu unit kendaraan roda empat dan hand tracktor, penguatan jaringan irigasi, rehabilitasi bangunan sekretariat, serta mesin pengolahan limbah ternak.

“Semoga bantuan kecil kami dapat mendukung kelompok tani dalam mensukseskan program pengembangan klaster pertanian Bank Indonesia khususnya, dan program pemerintah pada umumnya, demi tercapainya kemandirian bawang putih beberapa tahun lagi,” harap Trisno. (red)