Categories Berita Gianyar

BKSAP DPR RI Luncurkan Green Economy, Supadma Rudana: “Ekonomi Hijau sejalan spirit Tri Hita Karana”

Gianyar (Penabali.com) – Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI meluncurkan white paper kerja BKSAP DPR RI tentang agenda Green Economy (Ekonomi Hijau) Indonesia di Royal Pita Maha Resort Ubud, Gianyar, Rabu (12/1/2022), usai mengunjungi Museum Rudana Ubud dan melakukan diskusi terkait dengan tugas dari Panja Kerja Sama Indo-Pasifik bertajuk “Proyeksi Kerja Sama Indonesia Pasifik 2022 Perspektif Parlemen”.

“Green economy, sudah jadi komitmen kita,” tegas Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon didampingi Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana (PSR) yang juga Pimpinan Museum Rudana & Rudana Fine Art Gallery Rudana usai acara kunjungan dan diskusi di Museum Rudana.

Ekonomi Hijau adalah sebuah rezim ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan secara signifikan. Program Ekonomi Hijau bertujuan untuk menciptakan perekonomian Indonesia yang juga menitikberatkan pada proteksi lingkungan. Dengan kata lain ekonomi hijau adalah ekonomi yang ramah lingkungan.

Secara spesifik, ekonomi hijau bertujuan untuk melakukan transformasi sistem perekonomian Indonesia menuju perekonomian yang memancarkan gas rumah kaca lebih sedikit sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

“Kita tidak ingin ada pembanguan yang mengeksploitasi lingkungan hidup, sumber daya alam harus berkelanjutan, harus perhatian pada energi baru terbarukan (renewable energy). Kita harus mengarah ke sana, apalagi kita sudah punya komitmen dalam ikut mengatasi perubahan iklim, emisi karbon dan lainnya. Target-targetnya sudah ada, 2030-2050,” papar Fadli Zon.

BKSAP DPR RI di Royal Pita Maha Resort Ubud. (foto: ist.)

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra itu menilai posisi Bali sangat penting dalam ekonomi hijau atau green economy. Penerapan filosofi Tri Hita Karana di Bali yang menekankan keselarasan hubungan sesama manusia, hubungan manusia dengan alam dan hubungan manusia dengan manusia adalah modal kuat untuk ekonomi hijau ini.

Wakil Ketua BKSAP DPR RI Putu Supadma Rudana (PSR) menegaskan Green Economy (Ekonomi Hijau) sejalan dengan spirit Tri Hita Karana (THK) di Bali. Ekonomi Hijau diyakini dapat menyokong pertumbuhan berkelanjutan dan membangun lebih banyak lapangan pekerjaan, serta menjaga kelestarian alam di saat yang bersamaan. People, planet, dan profit menjadi tiga komponen penting dalam mengembangkan sistem ekonomi yang ramah lingkungan.

“Kita punya filosofi Tri Hita Karana harmonisasi hubungan sesama manusia, dengan alam dan dengan Tuhan terimplementasikan dengan baik di Bali,” ujar Supadma Rudana yang juga Pimpinan Museum Rudana & Rudana Fine Art Gallery Rudana usai acara kunjungan dan diskusi di Museum Rudana.

Potret nyata ekonomi hijau dapat dilihat jelas dalam eksosistem subak di Bali yang merupakan salah satu kearifan lokal adiluhung Bali.

“Kita juga punya hari raya Nyepi, Tat Twas Asi. Kita punya subak yang tidak mengeskploitasi fosil fuel (bahan bakar fosil). Justru alam yang bekerja untuk kita semua. Maka Bali menjadi contoh utama implementasi SDGs dan Green Economy,” tegas Anggota DPR RI dari Fraksi Demokrat ini. (rls)