BMI Buleleng Gencar Sosialisasikan Tanaman Sorghum, Perkuat Kemandirian Pangan Bumi Panji Sakti

Singaraja (Penabali.com) – Sorghum masih menjadi tumpuan pemerintah untuk menjawab krisis ketahanan pangan di masa kini dan masa mendatang. Pasalnya, sorghum memiliki kandungan protein, vitamin dan karbo yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

Sejalan dengan itu, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng terus menggarap program pengembangan tanaman sorghum. Melalui sosialisasi di 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng ini diharapkan mampu menjadi tanaman alternatif pengganti beras. Bila tanaman sorghum dibudidayakan dengan baik dan benar maka akan membawa dampak bagi kesejahteraan masyarakat menuju Buleleng mandiri pangan yang berkelanjutan.

Untuk memberikan informasi dan cara pengembangan tanaman sorghum, DPC BMI Buleleng bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, HKTI Bali dan DPRD Buleleng menggelar sosiasliasi pengembangan tanaman sorghum. Kegiatan sosialisasi kali ini berlangsung Sabtu (08/10/2022), di Balai Desa Gerokgak, Buleleng. Sasaran dari kegiatan ini adalah anggota subak, generasi muda dan kader PDI Perjuangan se-Kecamatan Gerokgak.

Tahun 2022 dialokasikan penanaman sorghum yang lebih dikenal dengan nama jagung gembal sebanyak 30 hektar. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng diwakili Kabid Tanaman Pangan I Gusti Maya Kurnia mengatakan, tanaman sorghum sudah kembali dikenal di kalangan masyarakat. Yang dibutuhkan sekarang menurut Maya Kurnia, kurang ketersediaan bibit dan pasca panen. Sejalan dengan itu pemerintah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng akan terus berinovasi menggandeng pengusaha agar hasil yang diproduksi petani dapat tertampung.

Maya Kurnia menambahkan shorghum di masa datang diposisikan sebagai bahan pangan atletnatif pengganti beras.

“Sorghum menjadi tanaman alternatif pengganti beras dan sangat menjanjikan, cara menanam dan pemeliharaannya pun sangat mudah, serta tahan terhadap hama penyakit,” Maya Kurnia.

Ketua HKTI Bali Dr. Ir Gede Sedana, M.Sc., M.M.A., menyatakan apresiasi dan salut terhadap terobosan DPC BMI Buleleng yang peduli terhadap pertanian. Menurutnya, ini suatu langkah maju ikut membantu pemerintah mengembangkan budidaya tanaman alternatif sehingga dapat menjawab upaya kemandirian pangan berkelanjutan.

“HKTI akan terus mengawal program ini sehingga apa yang menjadi harapan sorghum sebagai bahan alternatif pengganti beras dapat segera terwujud,” kata Sedana yang juga Rektor Universitas Dwijendra.

HKTI kata Sedana, tetap mendukung apa yang menjadi program pemerintah terlebih pengembangan tanan sorghum yang sedang digemari untuk dikembangkan. Karena sorghum dapat tumbuh di segala cuaca dan geografis serta pemeliharaannya yang sangat mudah.

“Kami HKTI akan mengawal terus pengembangan sorghum khususnya di Buleleng,” tegas Sedana.

Sosialisasi pengembangan budidaya sorghum dibuka Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Buleleng, Ngurah Arya. Kegiatan ini menghadirkan pembicara Ketua DPC BMI Buleleng Dr. dr. Ketut Putra Sedana, Sp.Og., Anggota DPRD Buleleng Putu Mangku Budiasa, dan pakar pertanian, Nengah Suparna. (red)