Singaraja (Penabali.com) – Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Kabupaten Buleleng melakukan kunjungan ke salah satu rumah daur ulang plastik di Kawasan Desa Petandakan, Kecamatan Buleleng. Di sela – sela kunjungannya, Ketua BMI Buleleng, dr Ketut Putra Sedana mengapresiasi usaha yang dibangun pemuda itu sejak beberapa tahun terakhir.
Penggagas Rumah Plastik, Putu Eka Darmawan mengatakan, Ide itu muncul sudah sejak di tahun 2014. Saat itu, eka Darmawan masih bekerja di Kapal Pesiar. Setelah berfikir panjang, hingga memutuskan untuk tidak melanjutkan karirnya di kapal pesiar. Eka akhirnya mendirikan usaha daur ulang sampah yang diberi nama Rumah Plastik. Proses pendirian usaha ini tidak mudah dilalui. Dia harus belajar dulu sebelum mengambil keputusan. Bagaimana sampah harus diolah, olahan sampah dibawa kemana, harga sampah berapa, pemilihannya seperti apa. Pemikiran Itu berlanjut selama kurang lebih setahun. “Diawali rasa kesel sebenernya, saya ngeliat masalah sampah plastik tidak akan pernah selesai,itu motivasi awal saya membuat usaha ini,” ujar Eka, ditemui Minggu (14/7).
Rumah Plastik itu berada di Dusun Pondok, Desa Petandakan. Lokasinya tak jauh dari kota Singaraja, Buleleng. Produk yang dia buat tersebut pun tak hanya diserap oleh pasar lokal saja. Tetapi sudah mendapatkan Spanyol, Jepang, Australia, Dubai, Hingga ke Malaysia. Untuk pasar dalam negeri, permintaan terbanyak datang untuk produk jadi seperti meja, kursi, dan sejenisnya. “Produk yang dibuat paling sekitar seminggu. Untuk pewarnaan kita tidak gunakan. Kita murni warna sampah itu sendiri,” Imbuh Eka
Dengan luas sekitar 7 are, Rumah Plastik kini mempunyai beberapa orang pekerja yang tugasnya berbeda-beda. Pria 34 tahun ini, bahkan juga mempekerjakan ibu rumah tangga untuk memilah sampah sebelum di cacah. “Awal kita tak ada pekerja, dulu di bantu keluarga. Ya karena sudah ada profit, kita perlahan mengambil karyawan,”katanya
Meski terbilang sukses dalam penanganan sampah di Buleleng, Eka menyebut jika perhatian pemerintah terhadap usahanya masih sangat minim. Bahkan, bisa dibilang tidak ada. “Perhatian Pemerintah? saat ini belum ada. Yang perhatian terhadap kami malah Kodim,”pungkasnya.
Usaha untuk mengatasi masalah sampah oleh Eka Darmawan mendapatkan apresiasi dari Ketua BMI Buleleng, dr Ketut Putra Sedana alias dr Caput. Kata dia, hal seperti ini harus dihargai, sebab sudah sukses mengelola sampah, khusunya sampah plastik. Kata dia, masalah sampah plastik memang menjadi masalah di hampir semua daerah.”Yang seperti ini harus dikembangkan, masalah sampah pasti akan selesai. Ini harus kita kawal dan dukung,” ungkap dr. Caput. (ika)