(Penabali.com) – Bermula dari penelitian ekstraksi buah pandan, akademisi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Udayana (FTP Unud), Dr. Ir. Ni Made Wartini, M.P., berinovasi dengan memanfaatkan buah pandan menjadi pewarna alami.
Buah pandan mempunyai warna kuning pucat sampai oranye atau merah, bersifat lengket dengan rasa manis asam, dan banyak tersebar di sepanjang pantai di seluruh Indonesia termasuk di Bali.
Dr. Ir. Ni Made Wartini, M.P., memaparkan buah pandan sangat berpotensi, namun memang belum banyak masyarakat yang menggunakan buah pandan dibandingkan dengan daunnya. Tak sedikit masyarakat menggunakan daun pandan dibandingkan bagian buahnya. Menurut Wartini, buah pandan juga mengandung senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai antioksidan dan berpotensi menjadi pewarna alami dan sumber vitamin A karena mengandung karotenoid.
Selain itu, Wartini juga memaparkan bahwa proses pembuatan pewarna alami dari buah pandan cukup sederhana. Prosesnya dimulai dari pengeringan dan pembuatan bubuk buah pandan, proses ekstraksi sehingga didapatkan pewarna yang berbentuk semi padat (pasta) dan dilanjutkan dengan proses enkapsulasi sehingga didapatkan pewarna padat berupa bubuk dari buah pandan.
Dr. Ir. Ni Made Wartini, M.P., selaku akademisi Prodi Teknologi Industri Pertanian FTP Unud juga menambahkan, bahwa pewarna buah pandan ini dapat dijadikan sebagai pewarna alami berwarna kuning dan diharapkan dengan adanya teknologi pembuatan pewarna alami sehingga dapat mengedukasi masyarakat untuk mengubah kebiasaan dari penggunaan pewarna sintetis dan membiasakan diri untuk menggunakan pewarna alami dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya dalam proses pembuatan produk kue atau pangan olahan.