Buka Festival Manggis, Gubernur Koster Rancang Festival Produk Pertanian Bali

Gubernut Bali Wayan Koster didampingi istri Ny. Putri Suastini Koster, membuka festival buah manggis yang bertajuk “World Mangosteen Festival” (WMF), yang berlangsung di Desa Galungan, Sawan, Buleleng, Sabtu (23/3).

WMF diselenggarakan selama dua hari tanggal 23-24 Maret 2019. Selain pameran produk pertanian lokal, acara dimeriahkan dengan lomba buah lokal seperti manggis dan durian. Ada pula lomba gebogan berbahan dasar manggis, lalu acara Mangosteen Run, dan sarasehan manggis.

Sebagai implementasi dari keluarnya Pergub 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali, Gubernur Bali Wayan Koster kini sedang merancang festival tematik sebagai salah satu pendekatan untuk memasarkan produk pertanian sekaligus menjadi salah satu kebijakan di sisi hilir untuk meningkatkan sektor pertanian di Bali.

Gubernur Bali Wayan Koster.

“Festival seperti ini sedang saya rancang. Desainnya nanti akan ada festival dan expo tematik. Ada kuliner, ada buah-buahan,” jelasnya.

Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini menambahkan, festival-festival itu nantinya akan dilaksanakan sesuai dengan musimnya sehingga akan menyerap buah-buahan yang sedang panen.

“Nanti misalnya di musim salak, di musim jeruk, di musim manggis, di musim apa saja kita akan buatkan festivalnya keliling-keliling di Bali,” katanya.

Bahkan Ia akan membuat festival tersebut bertaraf internasional dengan mengundang asosiasi eksportir dan para pembeli dari luar negeri. Bukan itu saja, festival itu akan ada lomba makan buah-buahan dengan mengundang para wisatawan. Festival semacam ini kata Gubernur Koster, bisa diselenggarakan tanpa memakai APBD. Misalnya dengan menggunakan CSR perusahaan atau menggandeng pihak ketiga.

Sementara Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, jika Durian dikenal sebagai rajanya buah, maka Manggis dikenal sebagai ratunya buah.

“Karena itu makan durian harus diimbangi dengan manggis, karena manggis antioksidannya tinggi,” ucap pejabat dari Desa Banyuatis ini. (red)