Buleleng (Penabali.com) – Menandai bangkitnya ekonomi kreatif di Buleleng semenjak pandemi Covid-19 melanda, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melalui Dinas Pariwisata menggelar Buleleng Creative Movement untuk pertama kalinya.
Kegiatan ini menjadi salah satu sarana untuk mengawali pergerakan ekonomi kreatif di Buleleng. Kegiatan tersebut dibuka Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng Gede Suyasa, di Pelabuhan Tua Buleleng, Sabtu (12/11/2022).
Ekonomi kreatif menjadi salah satu Pandemic Winner pada saat pandemi yang dapat mendukung ekonomi di Buleleng. Oleh sebab itu, kegiatan yang merupakan kolaborasi dengan Komite Ekonomi Kreatif Buleleng dan Melor Bali itu, harapannya dapat memberikan ide baru pada anak muda Buleleng yang mendominasi sektor ekonomi kreatif untuk mulai mengarahkan diri dalam mengembangkan usahanya.
Dalam kegiatan ini, juga dilaksanakan doa bersama untuk kelancaran pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Melalui sambutannya, Sekretaris Daerah Gede Suyasa mengapresiasi kegiatan yang mengundang khalayak ramai dan pelaku ekonomi kreatif setelah beberapa tahun belakangan tidak melaksanakan kegiatan yang melibatkan keramaian karena pandemi Covid-19, sehingga pergerakan ekonomi kerakyatan di Buleleng semakin menggeliat.
Sekda Suyasa menambahkan, bahwa pandemi mengajarkan semua orang untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat usaha yang dapat mendorong sektor ekonomi. Terbukti hingga saat ini terlihat pertumbuhan ekonomi di Buleleng menunjukkan trend positif berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Buleleng.
“Nantinya kegiatan seperti ini harus dirancang agar diperluas, sehingga dapat mendorong ekonomi secara masif,” tegasnya.
Sementara itu Ketua Ekonomi Kreatif Buleleng, Gede Subianta Eka Kresnawan, selaku inisiator kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan yang difasilitasi Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng dengan melibatkan Ekonomi Kreatif (Ekraf) dari berbagai sub-sektor di Buleleng ini, adalah sebagai wadah para Ekraf di Buleleng untuk bergerak membangkitkan ekonomi kerakyatan di Buleleng.
Lebih lanjut Subianta mengatakan dengan tidak adanya ketentuan khusus bagi pelaku Ekraf untuk ikut serta, semoga menjadikan pelaku Ekraf termotivasi dan nantinya dapat menginspirasi masyarakat Buleleng yang berkunjung.
“Jadi sinergi dari berbagai stakeholder ini harapannya mengajak Ekraf untuk berkarya dan menunjukkan jati diri kepada masyarakat,” tegasnya.
Masih di tempat yang sama, salah satu pengunjung, Aldita Suci, mengatakan acara kali ini sangat menarik karena banyak penampilan dari berbagai pelaku seni yang tentunya memukau pengunjung yang datang serta menyuguhkan kuliner yang variatif.
“Semoga kegiatan seperti ini dapat berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di Buleleng pasca pandemi Covid-19,” harapnya.
Sebagai informasi, Buleleng Creative Movement ini dilaksanakan selama 2 hari menampilkan beberapa band performance, fashion show, talk show, zumba party, dan stand stand ukm dari beberapa pelaku ekonomi kreatif di Buleleng. (rls)