Categories Bali Berita Buleleng

Buleleng dan Malang Jalin Sinergi Komunikasi Publik dan Digitalisasi Pemerintahan

Singaraja ( Penabali.com) – Pemerintah Kabupaten Buleleng bersama 33 jurnalis dari berbagai media melakukan kunjungan kerja ke Kota Malang pada Kamis (24/4). Kunjungan ini bertujuan mempererat kerja sama di bidang komunikasi publik serta memperdalam pemahaman tentang tata kelola digitalisasi pemerintahan.

Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna, menyampaikan apresiasinya terhadap perkembangan Kota Malang, sekaligus menyoroti banyaknya warga asal Singaraja yang kini menetap dan berkarya di kota tersebut.

“Buleleng adalah kabupaten terluas di Bali. Banyak warga kami yang menempuh pendidikan hingga akhirnya menetap di Malang. Kunjungan ini menjadi kesempatan untuk saling belajar dan bertukar gagasan,” ujarnya.

Supriatna juga memuji kemajuan sistem pemerintahan berbasis teknologi yang telah dikembangkan Kota Malang.

“Command Center di Malang bukan hanya pusat informasi, tetapi juga ruang interaktif untuk pelayanan publik. Ini menjadi contoh konkret kota yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi,” tambahnya.

Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menyambut baik kedatangan rombongan dari Buleleng. Menurutnya, kedua daerah memiliki banyak kesamaan yang bisa menjadi dasar kuat untuk kerja sama lebih lanjut.

“Kota Malang dan Kabupaten Buleleng punya kemiripan dalam sejarah, potensi unggulan, hingga keragaman masyarakat. Ini adalah modal besar untuk membangun kolaborasi yang saling menguntungkan,” ujarnya. Erik juga sempat mengenang masa kuliahnya di Universitas Merdeka Malang pada tahun 1987.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan Buleleng berkesempatan meninjau langsung Ngalam Command Center, pusat kendali digital Kota Malang. Kepala Dinas Kominfo Kota Malang, Mohamad Nur Widyanto, menjelaskan bahwa sejak 2016 pihaknya telah mengembangkan sistem pemantauan terpadu sebagai bagian dari transformasi digital kota.

“Kami mengalokasikan lebih dari Rp1,5 miliar setiap tahun untuk mendukung operasional internet dan 350 titik CCTV yang tersebar di berbagai ruas jalan strategis. Ini terbukti efektif meningkatkan rasa aman masyarakat, karena setiap kejadian bisa dipantau dan ditindak secara cepat,” jelasnya.

Transformasi digital tersebut, lanjutnya, melibatkan tenaga ahli dari internal pemerintah serta kolaborasi dengan startup lokal.

“Kami memiliki tim programmer dan ahli IT sendiri yang menangani sistem jaringan CCTV serta layanan internet yang menjadi tulang punggung Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),” tambah Widyanto.

Peninjauan juga mencakup inovasi layanan publik Kota Malang melalui portal layanan tunggal yang terintegrasi. Sebelumnya, Pemkot Malang memiliki 108 aplikasi layanan yang kini telah disederhanakan menjadi 28 aplikasi yang terintegrasi dalam 31 sistem informasi dan mencakup 72 jenis layanan.

Di antaranya adalah layanan darurat 112, akses CCTV publik, informasi titik WiFi gratis milik Pemkot, dan berbagai kemudahan lainnya yang kini bisa diakses masyarakat hanya dalam satu platform. (ika)