Buleleng (Penabali.com) – Setelah melakukan proses Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) di Kabupaten Buleleng dari Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI) melalui uji petik pada 18-19 Juli 2023 di 25 titik pelaku ekraf dan UMKM kreatif, maka dari 5 subsektor ekraf terpilih, subsektor Kriya menjadi unggulan untuk menjadi branding di Kabupaten Buleleng yang didukung 4 subsektor pendukung seperti kuliner, fashion, pertunjukkan seni dan musik.
Atas hal itu, diadakan penandatanganan Berita Acara Hasil Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) di Kabupaten Buleleng oleh Asisten 2 Setda Buleleng, Ni Made Rousmini, mewakili Penjabat Bupati Buleleng bersama Tim PMK3I Kemenparekraf RI, SKPD terkait dan perwakilan ekraf di Buleleng, bertempat di Kantor Bupati Buleleng, Jumat (21/7/2023).
Ditemui usai kegiatan, Analisi Kebijakan Ahli Madya Kemenparekraf RI, Elizabeth Tioria Gurning, mengatakan saat ini Buleleng telah menjadi kota ke-78 di Indonesia sebagai kabupaten/kota ekraf yang telah uji petik. Dalam program ke depan akan diseleksi kembali untuk ditetapkan sebagai kabupaten/kota ekraf secara nasional yang diputuskan Menteri Parekraf RI.
”30 kabupaten/kota dari 78 telah ditetapkan oleh menteri menjadi kabupaten/kota ekonomi kreatif. Disini Buleleng harus bisa menunjukkan komitmennya, brandingnya dan roadmap agar bisa ditetapkan menjadi kabupaten/kota ekraf dan berpeluang menjadi kabupaten/kota ekraf dunia dari UNESCO,” terangnya.
Tindak lanjut dari penandatangan ini, ungkap Elizabeth, adalah komitmen Pemkab Buleleng untuk membentuk komite ekraf dari 5 perwakilan subsektor bersinergi sistem Pentahelix.

”Kami dari Kemenparekraf akan monev atas ekraf unggulan selama setahun ini, apakah masih bisa Buleleng dikatakan kabupaten/kota ekraf subsektor Kriya apa tidak. Inilah pentingnya komitmen bersama berkolaborasi dengan akademisi, media, komunitas, pengusaha dan pemerintah,” ungkapnya.
Sementara itu, Asisten 2 Ni Made Rousmini mengatakan, potensi Buleleng adalah Kriya selain subsektor pendukung lainnya setelah dilakukan proses uji petik. Hal pertama yang dilakukan adalah mendorong Pentahelix untuk berkolaborasi, para kreator muda didorong untuk tetap berkreasi sesuai skill masing-masing, menunggu branding city di tahun 2024 atas penetapan Buleleng sebagai kabupaten/kota ekonomi kreatif.
Ditambahkan, komitmen dari pelaku usaha yang telah diikrarkan dihadapan Tim PMK3I saat penandatanganan, harus diwujudkan secara berkelanjutan.
”Seperti contoh untuk branding produk harus bekerjasama dalam mempromosikan. Misal seni pertunjukkan atau fashion kolab dengan fotografer atau videografer. Jika berdiri sendiri saya yakin tidak tercapai. Inilah yang kita dorong terus kolaborasinya,” pungkasnya. (rls)