Singaraja ( Penabali.com ) – Salah satu Anggota DPD RI Perwakilan Bali Arya Weda Karna dilaporkan ke Polres Buleleng oleh sejumlah pemuda yang tergabung dalam Aliansi Muslim Buleleng, Kamis (4/1). Pria yang akrab disapa AWK itu dilaporkan lantaran diduga telah mengucapkan kata-kata yang mengandung SARA hingga viral di sosial media.

Koordinator Aliansi Muslim Buleleng Hilman Eka Rabani mengatakan, pernyataan AWK yang tak ingin staf  bagian terdepan atau frontline di Bea Cukai Ngurah Rai  menggunakan penutup kepala telah melukai perasaan masyarakat. Pernyataan AWK itu kata Rabani bahkan telah menimbulkan polemik dan menjadi isu nasional.

“Kami lihat dari segi kosa kata yang dilontarkan, penutup kepala dan hubungan dengan middle east. Itu hubungannya pasti dengan timur tengah, ada kaitannya dengan Arab. Jadi sangat mungkin merujuk ke Islam,” katanya.

Atas pernyataan itu, pihaknya pun memutuskan untuk melaporkan AWK ke Polres Buleleng karena dinilai telah melakukan ujaran kebencian. Laporan ini sebut Rabani merupakan bentuk peringatan yang diberikan kepada AWK.

“Solidaritas di Bali ini sudah terjalin sejak lama. Dengan kejadian seperti ini kan terkoyak yang disebabkan oleh satu oknum yang tidak bertanggung jawab. Jadi cara memperingatkan paling elegan yaitu dengan melaporkan ke pihak berwenang,” terangnya.

Sementara Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Arung Wiratama mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari Aliansi Muslim Buleleng itu. Pihaknya pun akan meneliti kalimat-kalimat yang disampaikan oleh AWK melalui video yang beredar, untuk menentukan apakah kalimat tersebut mengandung unsur pidana penistaan agama, pencemaran nama baik atau ujaran kebencian.

Terkait pemanggilan AWK sebagai saksi, AKP Arung mengaku akan dilakukan sesuai mekanisme, dengan bersurat terlebih dahulu ke lembaga DPD RI. Bahkan tidak menutup kemungkinan kasus ini akan dilimpahkan ke Polda Bali. (ika)