Denpasar (Penabali.com) – Memasuki tahun 2022, pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya Bali telah mengalami pertumbuhan dibandingkan tahun sebelumnya meskipun pandemi Covid-19 belum dinyatakan usai. Oleh karena itu, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Bali (Kanwil DJP Bali) mengadakan kegiatan Business Development Services (BDS) yang mengangkat tema “Etika dan Kiat Sukses Berbisnis bagi UMKM”.
Sebanyak 400 peserta yang terdiri dari wajib pajak UMKM yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di Bali beserta masyarakat umum berpartisipasi mengikuti acara yang diadakan secara daring dan siaran langsung di Youtube Kanwil DJP Bali.
Kepala Kanwil DJP Bali, Anggrah Warsono, dalam sambutannya menyampaikan BDS merupakan kegiatan yang strategis sebagai bentuk dukungan dari Direktorat Jenderal Pajak terhadap UMKM.
“Harus kita sadar struktur ekonomi di Indonesia agak berbeda, dimana UMKM memiliki jumlah persentase yang cukup besar, hampir 99% struktur ekonomi di Indonesia itu UMKM. Jadi kalau kita lihat, inilah kekuatan perekonomian Indonesia,” ujar Anggrah.
”Kita berbicara tentang situasi ekonomi yang tidak baik, resesi, dan sebagainya, tahun 1988, 1998 dan 2008, tapi Indonesia bisa survive. Dimana keluwesan fleksibilitasnya tetap bisa menopang ekonomi Indonesia dengan baik. Kita lihat contohnya, Singapura yang pada tahun 1998 kurang bagus secara ekonomi karena struktur UMKM mereka tidak terlalu kuat, berbeda dengan Indonesia, meskipun jumlah penduduk Indonesia banyak yang seharusnya berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi, nyatanya tidak terlalu berpengaruh,” ucap Anggrah.
Pemerintah sadar bahwa semua wajib pajak orang pribadi pelaku UMKM adalah penguat perekonomian Indonesia. Oleh sebab itu, Direktorat Jenderal Pajak mengadakan banyak kegiatan, salah satunya Bussiness Development Services.
“Ini adalah komitmen kami, tidak semata-mata berapa pajak yang harus dibayar, tetapi kami juga mengajari, membekali, memberi pengetahuan, khususnya para pelaku UMKM baru, agar bisnisnya survive,” tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi dari Kadek Surya Prasetya Wiguna selaku CEO Cau Chocolates Bali. Kadek menyampaikan dalam paparannya bahwa berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan di Bali pada bulan Juni 2022 telah mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 3,04% year on year (YoY) tetapi di sisi lain pada bulan yang sama, Bali mengalami inflasi sebesar 5,75% YoY. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Bali belum dinyatakan sama di setiap bidang.
”Kapan sekiranya kita harus berbisnis? Pasti banyak bapak dan ibu bertanya seperti itu. Nah jawabannya adalah bisnis terbaik adalah bisnis yang dimulai, bukan hanya bisnis yang dipikirkan. Sering kita mikir-mikir kayaknya bagus bisnis ini, kelamaan dipikir, ketika kita lakuin, ternyata tidak laku, karena sudah lewat waktunya, lewat masa,” ujar Kadek.
Setelah penyampaian materi oleh Kadek Surya, acara dilanjutkan dengan tanya jawab oleh peserta yang hadir. Acara kemudian ditutup dengan para peserta dibagi breakout room zoom dengan para penyuluh pajak sesuai dengan KPP para peserta terdaftar sebagai wajib pajak.
Kepala Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Ida Ernawati mengharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat membantu para UMKM ini berkembang dan survive dimana kedepannya masih banyaknya ancaman ekonomi yang akan terjadi dan diharapkan UMKM ini akan menjadi penopang dan pemerkuat perekonomian Indonesia.
Di sisi lain, kinerja penerimaan dan kepatuhan pajak sampai dengan hari ini, Kanwil DJP Bali sudah mencapai penerimaan pajak sebesar Rp.7,169 triliun atau sebesar 92,91% dan kepatuhan masyarakat dalam melaporkan SPT nya sudah mencapai 97,84%. Ini adalah hal yang sangat baik karena semakin besar pajak yang dibayar dan semakin patuh masyarakat terhadap pelaporan SPT maka akan meningkat pula pertumbuhan ekonomiannya khususnya di Pulau Bali ini. (rls)