Buleleng (Penabali.com) – Komitmen menurunkan kasus rabies di Kabupaten Buleleng dibahas dalam Rapat Monitoring dan Koordinasi Penanggulangan Rabies dan kunjungan Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, Selasa (24/1/2023).
Rapat yang dibuka Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng, dr. Sucipto, bersama Direktur P2PM Kemenkes RI dan jajarannya membahas terkait program Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam menekan kasus rabies selama 3 bulan kedepan.
Kadiskes Buleleng, dr. Sucipto, mengatakan dalam menekan kasus rabies di Buleleng pihaknya bersama lintas sektoral sudah melakukan beberapa upaya, diantaranya dengan melakukan vaksinasi, membuat peraturan desa (Perdes) serta nantinya akan membentuk Tim Siaga Rabies (Tisira). Dimana pada tahun ini, tidak ada penambahan kasus meninggal akibat rabies seperti yang terjadi pada tahun 2022 yang menyentuh angka 13 kasus.
Dalam menekan hal tersebut pihaknya telah membuka Rabies Center di masing-masing Puskesmas dan 3 rumah sakit daerah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terdampak gigitan hewan penular rabies (GHPR). Dimana pada faskes tersebut sudah disiapkan vaksin anti rabies (VAR).
“Saya harapkan masyarakat untuk lebih memiliki kesadaran agar datang melakukan VAR apabila terjadi GHPR sehingga secara tidak langsung mampu menekan kasus kematian,” ujarnya.

Selain itu, dr. Sucipto menyatakan pihaknya juga sangat mengapresiasi Kemenkes RI bersama jajarannya karena sudah hadir dan membantu kasus penanganan rabies di Buleleng. Melalui inisiasi dari Kemenkes dalam mengajak desa untuk membuat Perdes terkait penanganan rabies sehingga ada penguatan dan perencanaan tentang bahaya rabies tersebut.
“Mudah-mudahan nantinya semua desa dan kelurahan memiliki Perdes dan membentuk Tisira. Karena selain Perdes, Tisira ini juga sangat berperan mengantisipasi rabies ini,” tutupnya.
Sebagai informasi, per tanggal 24 Januari 2023 capaian vaksinasi anjing di Buleleng sudah menyentuh 90%. Sedanglan untuk Perdes, dari 129 desa yang ada di Buleleng 57 diantaranya sudah membuat Perdes tentang penanganan rabies. Ditargetkan pada bulan Maret nanti, capaian vaksinasi dan penerapan Perdes di masing-masing desa/kelurahan di Kabupaten Buleleng akan segera rampung.
Sementara itu, mewakili Direktur P2PM Kemenkes RI, Kasubdit Siti Ganefa mengungkapkan tujuan kunjungannya ini sebagai bahan evaluasi dan sejauh mana penanganan yang dilakukan Pemkab Buleleng dalam menekan kasus rabies.
Pihaknya juga sangat mengapresiasi komitmen Pemkab Buleleng karena sudah bergerak cepat dalam menangani rabies dengan menggenjot vaksinasi dan membuat peraturan desa. Diharapkan melalui komitmen ini Kabupaten Buleleng mampu menekan kasus rabies dan menjadi contoh bagi kabupaten lainnya. (rls)