Sikap optimistis ditunjukkan pendiri Paguyuban Dirgahayu Ambara Swari sekaligus Calon Walikota Denpasar dari Paket Amerta, Gede Ngurah Ambara Putra, terkait aktivitas dan kegiatan berkesenian.
Menurutnya, walau saat ini seluruh dunia dan khususnya Bali dihantam pandemi covid-19, namun upaya-upaya pelestarian adat, tradisi, seni dan budaya tidak boleh ikut berhenti. Karena seni dan budaya adalah roh dan spirit serta jati diri krama Bali yang wajib diperlihara, dilestarikan, dan dijalankan.
Satu upaya dari komitmen Cawali Ngurah Ambara mengajegkan adat, seni, tradisi, dan budaya Bali itu adalah dengan menggelar utsawa dharma gita yang diadakan Paguyuban Dirgahayu Ambara Swari. Menariknya, kegiatan ini dilaksanakan secara virtual menggunakan aplikasi “zello”, karena mengingat situasi sekarang ditengah pandemi covid-19.
Cawali nomor urut 2 di Pilwali Denpasar ini menerangkan, kegiatan ini untuk memberikan wadah dalam pelestarian adat dan budaya dengan menyelenggarakan Parade Budaya Sekar Alit dan Sekar Agung.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka HUT ke-9 Dirgahayu Ambar Swari ini telah berlangsung sejak 30 September 2020, dan ditutup pada hari Minggu 11 Oktober 2020 yang dilanjutkan dengan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba.
“Pandemi ini mengajarkan kita bagaimana responsif dan adaptif dengan perubahan, tetapi tetap kreatif berkarya termasuk dalam hal pelestarian budaya khususnya di kalangan generasi muda,” kata Ngurah Ambara, Selasa (13/10/2020) di Denpasar, seraya menambahkan cara lomba seperti ini juga menjadi cara kreatif dan kekinian serta lebih mengasyikkan untuk menggandeng generasi muda lebih mencintai seni budayanya sendiri.
Dijelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi pembentukan sikap terhadap adat dan seni budaya. Selain itu, untuk mempertahankan adat dan budaya Bali khususnya seni tatembangan, serta mengembangkan semangat dalam pengembangan kesenian tradisional Bali.
“Upaya pelestarian seni budaya Bali tak boleh berhenti tapi harus terus kita lakukan, sembari mengajak anak muda Bali lebih mencintai budayanya sehingga ada regenerasi untuk melanjutkan tongkat estafet pelestarian seni budaya kita di Bali,” ujar Ngurah Ambara. (red)