Categories Jembrana Pendidikan

Cegah Paham Radikalisme Mengakar, Gus Adhi “Gerilya” Bumikan 4 Pilar MPR RI

Jembrana (Penabali.com) – Tak hanya konsisten membangun sektor pertanian dan kelautan, namun Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra, juga punya perhatian terhadap bangsa utamanya pada upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan memberikan sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada generasi muda, masyarakat umum, bahkan kepada kalangan petani, Minggu (15/08/2021), bertempat di Desa Berangbang, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

Empat Pilar MPR RI yang disosialisasikan, yakni Pancasila sebagai Dasar Ideologi Negara, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi negara serta ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, dan Bhinneka tunggal Ika sebagai semboyan negara.

“Ini kewajiban kita semua harus pegang teguh falsafah tentang negara, Pancasila harga mati. Dan kita harus terus bumikan Empat Pilar ini sehingga bangsa Indonesia akan semakin kuat, kokoh, dan maju,” tegas wakil rakyat yang akrab dipanggil Gus Adhi ini.

Gus Adhi mengatakan, penghayatan dan pengamalan Pancasila atau Eka Prasetya Pancakarsa harus kembali dilakukan secara sistematis dan terstruktur sehingga generasi bangsa Indonesia mendapat lebih banyak wawasan kebangsaan.

“Ini kewajiban kami sebagai anggota MPR dan UU MD3 juga mewajibkan MPR melakukan sosialisasi Empat Pilar kepada masyarakat secara konsisten, kontinyu dan berkesinambungan,” tutur Gus Adhi yang juga Anggota Badan Sosialisasi MPR RI.

Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra. (Foto: ist.)

Dihadapan generasi muda Desa Berangbang, Gus Adhi memberikan gambaran nyata bahwa saat ini ketidakhadiran negara terhadap pembinaan mental dan ideologi bangsa. Akibatnya, paham radikalisme, ekstremisme, maupun kilafah sudah menjalar ke berbagai sendi kehidupan.

Ia pun membeberkan akibat ketidakhadiran negara tersebut, dari berbagai sumber menyebut ada 63 persen guru memiliki opini intoleran terhadap agama lain, ada 3 persen anggota TNI terpapar ekstremisme, 19,4 persen ASN tidak setuju Pancasila. Lalu ada 36,5 persen mahasiswa kampus Islam setuju kilafah, dan ada 7 kampus terpapar ekstremisme agama.

“Ini sudah parah, kalau tidak segera kita bersatu, kuat memperteguh dan memperkokoh Empat Pilar ini maka negara ini akan hancur. Irak, Libya, Yaman, Syria hancur karena tidak kuat pegang falsafah negaranya. Maka Indonesia harus kuat pegang falsafah negaranya yakni Pancasila. Jangan lagi Pancasila seperti diberikan ke pasar bebas, bisa diadakan bisa tidak,” pungkas Ketua Harian Depinas SOKSI ini.

Dalam kesempatan ini, Gus Adhi menyerahkan bantuan pertanian kepada sejumlah kelompok masyarakat penerima. Diantaranya pertama untuk KUPS Mega Lestari Rp.50 juta untuk Motor ATV. Kedua, KUPS Wana Giri berupa mesin pengolahan kripik senilai Rp.50 juta. Ketiga, Kelompok Tani Anugrah Pertiwi bantuan UPPO (Unit Pengolahan Pupuk Organik) total Rp.200 juta.

“Anak muda di Desa Berangbang pemahamannya terhadap Pancasila sangat tinggi. Mereka harus jadi garda terdepan menjaga Pancasila, menjaga Empat Pilar MPR RI,” tegas Gus Adhi yang juga sekaligus Ketua Depidar SOKSI Provinsi Bali ini. (rls)