World Clean Up Day (WCD) tahun 2019 hari ini serentak dilakukan di seluruh penjuru dunia. Di Bali, WCD dilaksanakan di sejumlah titik lokasi, salah satunya di Kabupaten Karangasem. Di kabupaten ujung timur Pulau Bali ini, WCD dilakukan di 16 titik lokasi, salah satunya di Pasar Desa Sidemen, Kecamatan Sidemen, Sabtu (21/9/2019) pagi.
“Ya aksi bersih yang dilaksanakan serentak di seluruh dunia ini untuk membangkitkan kesadaran dan menyatukan masyarakat membersihkan lingkungan dari sampah utamanya sampah plastik”, ujar Ketua Panitia Dewa Ayu Istri Hidayati di Wantilan Pura Puseh Desa Tebola, Sidemen, Karangasem.
WCD tahun 2018 lalu diikuti 157 negara, dengan melibatkan 18 juta orang dan berhasil mengumpulkan sedikitnya 88 ribu ton sampah. Sedangkan WCD di tahun 2019 serentak dilakukan di 531 titik lokasi di Indonesia. Pada WCD di Pasar Desa Sidemen berhasil terkumpul puluhan kantong sampah yang dipungut mulai dari pasar hingga menyusuri jalan Desa Tebola menuju Wantilan Pura Puseh, Tebola.
“World Clean Up Day tahun 2019 ini melibatkan Junior Chamber International (JCI), Generasi Baru Indonesia (GenBi) Provinsi Bali, siswa sekolah dan warga sekitar. Menariknya, kegiatan ini juga menghadirkan 14 orang Ratu Sejagat Miss Universe tahun 2015 dari 12 negara,” jelas Istri Hidayati.
Aksi lingkungan yang bertajuk ‘Gerakan Indonesia Bersih 2019’ ini juga dihadiri Bupati Karangasrm IGA Mas Sumatri, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, tokoh masyarakat,Forkopinda, Forkopinca, dan pegiatan lingkungan. Bupati Karangasem Mas Sumatri sangat mengapresiasi kegiatan lingkungan seperti ini. Kehadiran para Ratu Sejagat di Bumi Tanah Aron Karangasem menurut Bupati Mas Sumatri, juga sekaligus sebagai bagian dari promosi Kabupaten Karangasem di sektor pariwisata. Selain itu juga, kegiatan ini sebagai bagian dari recovery pasca erupsi Gunung Agung, yang sempat berimplikasi kepada melemahnya kunjungan wisatawan ke Bali khususnya ke Kabupaten Karangasem.
“Saya atas nama pribadi dan Pemkab Karangasem menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, semoga pariwisata di Kabupaten Karangasem terus menggeliat dan mampu mengangkat pendapatan asli daerah yang pada akhirnya juga memberi manfaat kesejahteraan bagi masyarakat,” ujar Bupati Mas Sumatri.
Sementara itu ditempat yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Trisno Nugroho, menyatakan Indonesia menjadi salah satu negara yang menghasilkan sampah terbesar di dunia. Kondisi itu tentu sangat disayangkan. Namun demikian, upaya dan tekad dari pemangku kebijakan, elemen dan komponen masyarakat, serta seluruh pihak terus berupaya memerangi sampah utamanya sampah plastik. Dengan aksi-aksi heroik semacam ini, Trisno berharap dapat membangkitkan kesadaran masyarakat untuk terus tanpa henti dan lelah menjaga kelestarian lingkungannya, khususnya dalam mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai. Apalagi Pemprov Bali telah mengeluarkan Pergub 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, ditambah Peraturan Walikota Denpasar Nomor 36 tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. Regulasi ini hendaknya ditaati dan dijalankan dengan penuh komitmen dan ketegasan sehingga alam lingkungan Bali khususnya akan menjadi lebih bersih, hijau, dan sehat.
“Kegiatan ini jangan berhenti disini. Tumbuhkan kesadaran untuk selalu menjaga lingkungan tetap bersih dari sampah utamanya sampah plastik,” harap Trisno. (red)