Denpasar (Penabali.com) – Anggota DPR RI Komisi VI dari Dapil Bali, Gde Sumarjaya Linggih, mengkritisi dan menyangkan sikap Gubernur Bali Wayan Koster yang menegaskan menolak Timnas U-20 Israel untuk bermain di Bali pada Piala Dunia U-20 2023.
Ia meminta urusan kebijakan politik jangan dicampuradukan dengan urusan olahraga yang seharusnya menjunjung tinggi sportivitas dan mengedepankan persatuan dan persaudaraan dalam perbedaan.
“Dengan sistem politik yang bebas aktif yang kita anut, perbedaan sistem politik itu sebenarnya tidak perlu mereduksi dari olahraga. Olahraga itu justru adalah kebersamaan, kemudian persaudaraan, sportivitas terus dijaga dan itulah sebenarnya hakekat dari olahraga,” kata Anggota Fraksi Partai Golkar yang akrab dipanggil Demer, dalam keterangannya Sabtu (25/3/2023).
Demetr menegaskan sikap pemerintah mengenai persoalan politik yang terjadi antara Israel dan Palestina semestinya tidak sampai merembet pada persoalan olahraga. Terlebih juga dalam berbagai agenda internasional di Bali misalnya saat Forum Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 yang digelar di Bali pada Maret 2022 lalu yang dihadri 115 parlemen negara peserta IPU, perwakilan atau delegasi dari Israel hadir di Bali dan tidak ada penolakan waktu itu.
“Kalau kita melihat, memang kita ada perbedaan dengan Palestina politik, namun tahun lalu waktu IPU, Israel hadir di Bali, itu tidak ada masalah. Tapi kenapa pas di olahraga ada masalah,” kata Demer mengaku heran dengan sikap Gubernur Bali yang menegaskan menolak Timnas U-20 Israel untuk bermain di Bali pada Piala Dunia U-20 2023.
Demer lantas meminta Gubernur Koster lebih bijak menyikapi persoalan ini, jangan grasa-grusu dan jangan malah membuat kegaduhan baru yang malah bisa merugikan Bali yang saat ini pariwisata dan ekonomi Bali sedang berjuang bangkit dan pulih dari dampak pandemi Covid-19.
Demer menegaskan, jangan sampai hal ini juga mencoreng citra Bali sebagai daerah yang terkenal toleran, sangat menghargai keberagaman dan perbedaan yang ada, serta terbuka dengan dunia internasional.
“Mungkin ini perlu pertimbangan lebih matanglah dari Pak Gubernur soal penolakan terhadap kontingen timnas sepak bola Israel dalam bertanding di Bali ini. Jangan sampai mencoreng citra Bali di mata dunia internasional. Apalagi kita Pulau Bali yang sangat menghargai terhadap toleransi maupun perbedaan itu sendiri. Dan itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi kita sebagai warga Bali,” papar Demer yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali ini.
“Jadi Gubernur harus lebih jauh mengkaji lagi karena kalau penolakannya dari pusat okelah. Tapi kalau ini penolakan dari Bali saya rasa ini perlu lebih dipertimbangkan lagi oleh Pak Gubernur. Karena kita ini memerlukan penghargaan terhadap toleransi, menciptakan situasi kondusif dalam membangun Bali di masa yang akan datang,” pungkas politisi senior Golkar asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini. (red)