Singaraja (Penabali.com) – Demi rasa kemanusiaan, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana meminta pemilik hotel di Kabupaten Buleleng agar menyiapkan hotelnya untuk dijadikan tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 dengan status Orang Tanpa Gejala-Gejala Ringan (OTG-GR).
Usai rakor dengan para pemilik dan manajer hotel, Bupati Agus didampingi Sekda Buleleng Gede Suyasa, Rabu (14/7/2021), mengatakan rencana permohonan Pemkab Buleleng menggunakan hotel di Kabupaten Buleleng untuk difungsikan sebagai tempat isolasi terpusat bagi pasien Covid-19 sudah pernah dikomunikasikan dan berkoordinasi dengan Ketua PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa.
“Semoga hari ini sudah ada jawaban pasti terkait hotel mana saja yang siap dijadikan tempat isolasi terpusat,” ucap Bupati.
Bupati Agus yang juga sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng juga mengungkapkan, Pemkab Buleleng saat ini akan melaksanakan vaksinasi terpusat berbasis kecamatan dan desa.
Sementara itu, Ketua PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa menyatakan sangat mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Buleleng didalam percepatan penanganan Covid-19. Karena itu, dirinya menyampaikan kepada para pemilik ataupun yang pengelola hotel yang ada untuk tidak berbicara tentang budget.
“Ini semua demi rasa kemanusiaan. Selaku pelaku pariwisata tentu menginginkan Covid-19 ini cepat berlalu, tapi sumbangsih kita dan partisipasi kita harus ikut mendukung,” ucapnya.
Ia mengatakan bahwa sebagian besar pemilik hotel berada di luar Kabupaten Buleleng sehingga koordinasi membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Astungkara beberapa hotel sudah mau seperti Hotel Gaia Oasis, Hotel Nugraha, Hotel Lovina Beach Club, dan Hotel Bali Taman,” ungkap Suardipa.
Saat ini terdapat 180 hotel yang tergabung di dalam PHRI Buleleng. Dirinya menambahkan, untuk ketersediaan kamar sangat mencukupi.
”Saya selaku Ketua PHRI Buleleng akan selalu mendukung apa yang menjadi kebijakan pemerintah hanya saja saya akan melakukan koordinasi dengan mengajak pemilik hotel dan kepala desa agar bisa membantu,” pungkasnya. (rls)