Penabali.com – Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Bali, Made Mudarta mengatakan Pulau Bali tersohor ke seluruh dunia karena adat, budaya, dan seni. Karena taksu Bali yang begitu kuat tersebut, menjadikan Bali banyak dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Vibrasi taksu Bali itulah yang diharapkan Mudarta akan mencerahkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang datang ke Bali pada Kamis (18/03/2021) dalam rangka menghadiri agenda Rapat Koordinasi tentang Reformasi Agraria.
“Kami ucapkan selamat datang di Bali, pulau yang dikenal dunia sebagai pulau surga, pulau dewata, pulau penuh ketenangan dan kedamaian. Banyak orang dapat inspirasi kebenaran dari Bali. Kalau orang Bali mengenal filosofi Satyam Evam Jayate yang bermakna kebenaran pasti menang,” kata Mudarta di Denpasar, Kamis (18/3/2021).
“Mudah-mudahan dalam momentum Pak Moeldoko ke Bali, beliau mendapatkan inspirasi tentang kebenaran itu sehingga beliau kembali memikirkan dan melepas jabatan palsu yang beliau emban (Ketua Umum Demokrat palsu) dari KLB ilegal. Jabatan beliau yang asli kan KSP. Alam Bali, alam inspirasi, alamnya para dewa yang memihak kebenaran. Saya yakin beliau akan menjalankan kebenaran itu,” tegasnya.
Mudarta kembali menyatakan, bahwa Moeldoko juga berstatus sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB (Kongres Luar Biasa) di Medan, Sumatera Utara pada 5 Maret 2021. Mudarta menyebut, KLB tersebut abal-abal, ilegal, dan inkonstitusional dimana dari aspek penyelenggaraan, kepemilikan suara, penggunaan atribut, serta produk yang dihasilkan, bertentangan dengan Surat Keputusan Pemerintah yang telah diterbitkan dalam Lembaran Berita Negara Tentang Kepengurusan, AD/ART dan Lambang Partai. Apalagi Kemenkumham telah mengesahkan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Ketua Umum Demokrat hasil Kongres V Partai Demokrat pada 15 Maret 2020.
“Saya berharap beliau (Moeldoko, red) tercerahkan untuk membanting jabatan sebagai Ketua Umum Demokrat palsu hasil KLB illegal dan abal-abal sebagaimana beliau membanting jam tangan palsu merk Richard Mille seri RM 011 Felippe Massa bulan April 2014 silam. Sehingga kembali fokus menjalankan tugas negara dengan jabatan asli sebagai Kepala Staf Presiden membantu pemerintahan Presiden Joko Widodo,” sebut Mudarta. (red)