Categories Bali Berita Buleleng

Desa Adat Anturan Lestarikan Tari Gambuh, Siap Pukau Panggung PKB 2024 Mendatang

Singaraja ( Penabali.com ) – Di tengah gempuran modernisasi, Desa Adat Anturan, Kecamatan Buleleng tetap teguh menjaga warisan budayanya. Tari Gambuh, tarian klasik sakral yang diyakini sebagai cikal bakal desa, terus dilestarikan oleh generasi muda. Bahkan, mereka bersiap memukau publik di ajang bergengsi Pesta Kesenian Bali (PKB) 2024.

Uniknya, Tari Gambuh ini hanya dibawakan oleh penari laki-laki. Gerakan dinamis dan ekspresif para penari berpadu harmonis dengan alunan gamelan, mengisahkan lakon “cupak gerantang” yang sarat filosofi kehidupan. Tarian ini menjadi pusat perhatian dan wajib dipentaskan dalam upacara piodalan di Pura Kahyangan Tiga Desa Adat Anturan, yakni Pura Desa, Pura Dalem, dan Pura Segara. “Kelestarian Tari Gambuh menjadi tanggung jawab bersama warga desa. Tarian ini bukan hanya warisan, tapi juga identitas kami.” tegas Bendesa Adat Anturan, Ketut Mangku.

Desa Adat Anturan tak segan mendukung penuh para pelestari budaya. Kelompok Teruna Bunga, dengan 52 anggotanya termasuk sekaa gong, menjadi tumpuan harapan desa. Mereka rutin berlatih di bawah bimbingan para sesepuh, menjaga keluwesan gerak dan makna di balik setiap tarikan.

Sebagai wujud apresiasi, desa adat memberikan keringanan peturunan hingga 50 persen kepada penabuh dan penari. Ini sekaligus menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus menggeluti seni tradisi. ” Ini yang kita lakukan, kita berikan keringan dalam hal peturunan di setiap piodalan,”tandasnya.

Kelompok Teruna Bunga telah mempersiapkan diri dengan matang. Meski keputusan akhir terkait penampilan berada di tangan Dinas Kebudayaan Buleleng, Desa Adat Anturan siap memberikan dukungan penuh.”Ini kesempatan emas untuk mengenalkan Tari Gambuh lebih luas lagi,” ungkap Ketut Mangku.

Kisah Desa Adat Anturan dan perjuangan mereka dalam melestarikan warisan budaya tak pelak menjadi inspirasi. Tak hanya keunikan Tari Gambuh, tapi juga dedikasi para pelestari dan dukungan komunitas adat yang patut diapresiasi. (ika)