Karangasem (Penabali.com) – PT PLN (Persero) melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli mendukung pemberdayaan masyarakat melalui program Desa Berdaya melalui pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal.
Program Desa Berdaya di tahun 2024 memilih Desa Adat Duda yang memiliki berbagai keunikan serta komitmen dalam mempertahankan kebudayaan dan kearifan lokal yang terus dilestarikan.
Pengembangan desa wisata berbasis kearifan lokal dengan memanfaatkan kebudayaan setempat di Desa Adat Duda ini dilakukan PLN yang bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sthiti Rana Mangguh Ayu.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho menyampaikan PLN memiliki komitmen dalam menciptakan Creating Shared Value (CSV) di tiap program TJSLnya agar dapat menciptakan efek dan pengaruh yang meluas bagi masyarakat.
“Melalui program Desa Berdaya, kami mempertegas komitmen PLN dalam menciptakan CSV bagi masyakat di Indonesia. Pemberdayaan Desa melalui pariwisata yang memanfaatkan kearifan lokal dilakukan, selain dapat memberi nilai ekonomi, juga berkontribusi terhadap pelestarian budaya setempat,” kata Eric.
Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bali Timur, Imadya Nareswari yang hadir dalam kegiatan penyerahan bantuan TJSL di Wantilan Pura Puseh Desa Adat Duda, Kamis (12/12), mengatakan Desa Adat Duda ini memiliki potensi yang sangat besar dari segi pariwisata, UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), hingga pengembangan di bidang pendidikan.
“Potensi ini sejalan dengan program TJSL di PLN yakni mendukung pemberdayaan masyarakat sehingga dapat mandiri dan berdaya saing melalui desa berdaya. Dan demi mendukung keberhasilan program ini, dibutuhkan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan PLN,” lanjutnya.
Pada kesempatan ini PLN menyerahkan sejumlah bantuan yang terdiri dari tiga pilar yakni pariwisata yang meliputi penataan kawasan wisata spiritual beji pule, penglukatan Tri Pramana Sudarmala. Pada pilar kedua yakni UMKM mencakup pengadaan mesin produksi dupa, bahan baku, dan fasilitas untuk mendukung usaha pembuatan dupa aromaterapi yang meminimalisir penggunaan zat kimia khas Desa Adat Duda.
“Sedangkan untuk pilar ketiga adalah pilar pendidikan yang meliputi pelatihan untuk peningkatan kapasitas masyarakat yang mendukung pengembangan pariwisata serta UMKM setempat,” jelasnya.
Ia berharap melalui program ini Desa Adat Duda dapat menjadi destinasi desa wisata spiritual yang tangguh dan mampu menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan perekonomian lokal serta memperkuat ketahanan masyarakat.
“Kami juga mengharapkan adanya komitmen dan partisipasi aktif dari masyarakat yang dapat menjadi penggerak dan pengelola program ini secara profesional dan bertanggung jawab,” imbuhnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karangasem, I Gede Budi menyampaikan bahwa di Kabupaten Karangasem memiliki 10 objek kemajuan kebudayaan yang salah satunya adalah panganan tradisional yang masih dilestarikan.
Ia mengapresiasi kerja sama antara pemerintah daerah, PLN, dan Jero Bendesa yang sangat mendukung pengembangan desa wisata dengan memanfaatkan kebudayaan lokal tersebut.
Ia pun berharap agar desa wisata dapat berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Bendesa Desa Adat Duda I Komang Sujana menyampaikan antusiasmenya terhadap program desa berdaya PLN ini. Ia mengakui bahwa Desa Adat Duda memang awam dalam mengelola pariwisata sehingga perlu bantuan dan pendampingan.
“Pengembangan desa pariwisata ini, kami betul-betul baru memulainya, dan kami merasa perlu berguru ke desa yang sebelumnya telah sukses mengembangkan wisata,” ungkapnya.
Dirinya juga menjelaskan bahwa potensi yang dimiliki Desa Adat Duda cukup banyak dan yakin mampu memberikan pengalaman khususnya spiritual bagi pengunjung.
Terakhir I Komang Sujana menyampaikan komitmennya terhadap program ini dengan fokus dalam pengerjaan sehingga dapat mewujudkan desa wisata Desa Adat Duda yang bermanfaat dan mensejahterakan masyarakat. (rls)