Categories Buleleng Inovasi

Desa Jinengdalem Buat 1.050 Biopori, Masing-Masing 3 Unit Tiap Pekarangan Rumah Warga

Buleleng (Penabali.com) – Tak sedikit desa di Kabupaten Buleleng telah membuktikan manfaat dari biopori, sehingga menginspirasi banyak desa lainnya untuk menerapkan hal yang sama.

Salah satunya adalah Desa Jinengdalem yang pada tahun 2022 mulai membuat biopori pada masing-masing rumah warganya agar dapat dimanfaatkan sebagai pencegah banjir dan pembuat kompos.

Perbekel Desa Jinengdalem, Ketut Mas Budarma, mengungkapkan pada tahun ini desanya menargetkan 350 kepala keluarga (KK) memiliki 3 biopori pada masing-masing pekarangan dengan spesifikasi diameter 30 cm dan kedalaman 70 cm.

“Untuk itu, kami menyiapkan 1.000 unit buis beton beserta tutupnya,” imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga menyiapkan 1 unit mesin pengebor yang telah dimodifikasi seharga 3,5 juta rupiah yang dianggarkan dari dana desa.

Upaya tersebut dilaksanakan bekerjasama dengan Tim Kerthi Bali Sejahtera (KBS) dari Pemerintah Provinsi Bali untuk mewujudkan pengelolaan sampah berbasis sumber dari masing-masing rumah tangga.

Pada rumah tangga yang telah dibuatkan biopori, Budarma mengarahkan mereka agar memasukkan sampah organik ke dalam biopori, lalu ditimbun dengan sedikit tanah.

Perbekel Desa Jinengdalem, Ketut Mas Budarma. (foto: ist.)

Setelah salah satu biopori penuh, warga diminta untuk lanjut memasukkan sampah pada 2 biopori lainnya bergantian.

Biopori yang sudah penuh dengan sampah organik akan diberi cairan pengurai sampah dan dibiarkan selama 2 bulan, selanjutnya sampah organik yang telah terurai dan menyatu dengan tanah, nantinya dapat diambil dan dimanfaatkan sebagai pupuk.

“Pupuk tersebut nantinya bisa dimanfaatkan untuk tanaman hias atau buah di kebun,” ujar Budarma. (rls)