Buleleng (Penabali.com) – Pemerintah Kabupaten terus menggalakkan program dan kebijakan khususnya dalam upaya pengentasan kemiskinan dan pengangguran yang menjadi salah satu program prioritas Eksekutif bersama Legislatif pada tahun 2023 ini.
Dalam nota pengantarnya pada Masa Sidang III Tahun Sidang 2022-2023 DPRD Buleleng, Senin (26/6/2023), Penjabat Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, menjelaskan beberapa indikator sosial ekonomi yang menggambarkan kondisi ekonomi makro Kabupaten Buleleng tahun 2022. Antara lain tingkat kemiskinan yang mencapai 6,21 persen, meningkat dari tahun 2021 akibat pandemi Covid-19. Selain itu, tingkat pengangguran terbuka menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka 5,20 persen.
“Kondisi ini terjadi karena dampak pandemi Covid-19 sehingga kesempatan kerja belum tumbuh secara optimal,” jelas Pj. Lihadnyana.
Berbagai program kini akan mulai dirancang untuk menekan masalah pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten Buleleng. Salah satunya akan dibangun Balai Latihan Kerja di Desa Patas tahun ini.
“Ini merupakan satu terobosan. Pembangunan BLK ini akan menyerap sejumlah tenaga kerja di Kabupaten Buleleng,” terangnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Buleleng, Gede Supriatna, mengakui permasalahan kemiskinan dan pengangguran memang menjadi masalah klasik. Hanya saja, kedepan Eksekutif harus terus berkomitmen guna menekan laju pengangguran dan kemiskinan semakin terkendali.
“Eksekutif nantinya harus fokus terhadap program-program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Bagaimana kedepan pengangguran dan kemiskinan ini bisa ditekan,” pungkas Supriatna. (rls)