Dharma Pertiwi dan OASE Bantu 1.688 KK Korban Terdampak Banjir di Cibitung

Dharma Pertiwi dan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE) serta Atase Militer negara-negara sahabat menggelar bakti sosial dalam rangka membantu warga yang mengalami musibah banjir beberapa waktu lalu di Cibitung, dengan memberikan bantuan berupa sembilan bahan pokok (sembako).

Ketua Umum (Ketum) Dharma Pertiwi Ny. Nanny Hadi Tjahjanto mewakili Ibu Negara Ny. Iriana Joko Widodo bersama istri para Atase Militer negara-negara sahabat meninjau langsung kegiatan bakti sosial yang dilaksanakan di Perumahan Trias Estate Tambelang Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/1/2020).

Ketum Dharma Pertiwi dan Istri para Atase Militer negara sahabat seperti dari Spanyol, Singapura, Pakistan, India, Korea Selatan, Thailand, Netherland dan Myanmar menyempatkan diri memberikan bantuan secara simbolis kepada perwakilan warga yang terkena musibah banjir. Pemberian Sembako ini ditujukan kepada 1.688 Kepala Keluarga Perumahan Trias Desa Wanasari Cibitung yang mengalami banjir parah.

Bantuan yang diberikan tersebut berupa sembako, kasur, selimut, alat pembersih rumah, obat-obatan dan menyediakan dapur umum yang menyiapkan 2.000 nasi box untuk masyarakat setempat dengan melibatkan 500 prajurit TNI dari Mabes TNI dan Kodam Jaya.

“Bakti sosial ini kami lakukan atas perintah dari Ibu Negara Ny. Iriana Joko Widodo sebagai bagian dari kepedulian sosial antar sesama,” ujar Ny. Nanny Hadi Tjahjanto, disela kegiatan.

Ditambahkan, keterlibatan prajurit TNI disini sudah sejak terjadi bencana banjir dan sampai hari ini masih membantu membuang sampah serta membersihkan sungai yang penuh dengan sampah dan lumpur.

Dalam bakti sosial kali ini, TNI mengerahkan 1 unit escavator, 5 unit truk, 2 unit dump truck, 3 unit mobil damkar dan operator serta 2 unit mobil tangki air bersih.

“Saya berpesan kepada masyarakag agar selalu menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan dan rutin melaksanakan gotong-royong setiap hari Sabtu dan Minggu agar sungai tidak menjadi dangkal yang menyebabkan air meluap dan terjadi banjir,” pintanya. (red)