Di Denpasar, dari 557 Orang Jalani Rapid Test, 14 Orang Dinyatakan Reaktif

Pemkot Denpasar melalui Dinas Kesehatan serta Satuan Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 memfasilitasi masyarakat untuk mengikuti rapid test atau screening awal. Dimana, per 21 April ini dari 557 orang telah menjalani rapid test, hasilnya 14 orang dinyatakan reaktif dan 543 orang dinyaakan non reaktif.

Rapid test di Kota Denpasar memberikan prioritas kepada Orang Tanpa Gejala (OTG), Orang Dalam Pengawasan (ODP), orang dengan riwayat kontak tracking, pekerja migran Indonesia (PMI) dan tenaga medis yang menangani pasien covid-19. Hal ini lantaran kelompok tersebut lebih rentan karena memiliki riwayat kontak atau bepergian keluar daerah atau negara terjangkit.

“Kami melaksanakan rapid test sebagai screening awal,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, dr. Luh Sri Armini, Selasa (21/04/2020), di Denpasar.

Namun demikian, lanjut Sri Armini bahwa mereka yang hasil rapid test-nya reaktif (positif) ataupun non reaktif (negatif) bukan berarti yang bersangkutan positif atau negatif covid-19. Karena rapid test hanya bersifat screening awal. Sedangkan untuk membuktikan apakah yang bersangkutan positif atau negatif covid-19 harus dilanjutkan dengan Test PCR (SWAB).

“Jadi yang sebelumnya dinyatakan hasil rapid test-nya reaktif atau positif, maka yang bersangkutan akan dilaksanakan karantina dan dilanjutkan dengan test SWAB, setelah hasilnya keluar baru bisa dinyatakan positif atau negatif covid-19,” jelasnya.

Sementara itu Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai mengimbau masyarakat Kota Denpasar yang memiliki riwayat mengunjungi wilayah zona merah, kontak langsung dengan pasien positif covid-19, ataupun negara terjangkit agar lebih disiplin dan bertanggungjawab mematuhi arahan pemerintah. Sehingga langkah pecegahan dapat dioptimalkan. (red)