Categories Denpasar Sosial Budaya

Di Era Gubernur Koster MDA Provinsi Bali Akhirnya Punya Kantor Representatif, BI Bantu Meubelair dan Peralatan Kantor

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho dan Bandesa Agung Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet menandatangani Berita Acara Serah Terima Bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), bertempat di Gedung Lila Graha MDA Provinsi Bali, Jumat (18/12/2020).

Acara penandatanganan yang disaksikan Gubernur Bali Wayan Koster tersebut mengenai bantuan PSBI berupa meubelair dan peralatan kantor lainnya untuk program atau kegiatan pembangunan Gedung Majelis Desa Adat Provinsi Bali.

Penandatanganan ini juga merupakan program lanjutan Gubernur Koster dalam upaya membangkitkan kembali spirit, peran, dan eksistensi desa adat di Bali, setelah sebelumnya sukses menciptakan Perda Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Desa Adat di Bali, membuat Dinas Pemajuan Desa Adat Provinsi Bali, hingga membangun Kantor MDA Provinsi Bali dan Kantor MDA Kabupaten Jembrana, Buleleng, Tabanan, Bangli, Gianyar, Karangasem dan Kota Denpasar, serta yang akan menyusul pembangunan Kantor MDA Kabupaten Badung, dan Klungkung.

“Saya mengapresiasi kualitas meubelair dan peralatan kantor di MDA Provinsi Bali yang bersumber dari bantuan Bank Indonesia,” kata Gubenur Koster saat mengececk langsung kelengkapan meubelair dan peralatan kantor dari lantai I, II, dan lantai III di Kantor MDA Provinsi Bali.

Lebih lanjut Gubernur Bali asal Desa Sembiran Buleleng ini mengungkapkan alasan dirinya terpanggil untuk membenahi desa adat di Bali sudah mulai dilakoninya sejak tahun 2012, ketika sedang merancang Undang-Undang Tentang Desa di DPR RI.

“Saat itu saya bergabung di Pansus DPR RI dan membahas UU Desa, dalam pembahasan itu saya memasukkan desa adat agar diatur dalam UU Desa, ternyata bersyukur apa yang saya dorong untuk memajukan desa adat dalam UU itu berhasil selesai dan termuat di Bab 13 yang berisi ketentuan khusus tentang desa adat, hingga akhirnya diundangkan pada tahun 2014,” cerita anggota DPR RI periode 2004-2018 dari Fraksi PDI Perjuangan ini dihadapan Prajuru MDA Provinsi Bali, dan anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Dapil Bali I Gusti Agung Rai Wirajaya.

Gubernur Koster yang didampingi Kepala Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (Dinas PMA Bali) I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra merasa terpanggil, ketika ia melakukan koordinasi soal desa adat di Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Provinsi Bali yang berkantor di Dinas Kebudayaan.

“Saat saya kesana berkunjung, lokasi kantornya di pojok, dan kecil di lantai II, padahal secara nama sangat utama yakni berisi Majelis Utama Desa Adat, dan pimpinannya bernama Bandesa Agung, namun tempatnya tidak utama dan agung. Melihat hal itu, saya langsung menyikapinya dengan bercita-cita suatu saat nanti menjadi Gubernur Bali, saya ingin membangkitkan wibawa desa adat, dan akhirnya terwujud,” ujar Gubernur Koster yang tiada henti berdoa memohon tuntunan dari Ida Bhatara Mpu Kuturan yang berstana di Pura Samuan Tiga Gianyar.

Atas keberhasilan ini, membuat Bandesa Agung Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet bersama Penyarikan Agung MDA Provinsi Bali, I Ketut Sumarta mengaku bersyukur dan bahagia. Mengingat sudah 16 tahun lamanya, Majelis Desa Adat Provinsi Bali sebagai lembaga adat warisan Ida Bhatara Mpu Kuturan ini akhirnya memiliki Kantor MDA Provinsi Bali yang representatif.

“Cita-cita ini terpendam 16 tahun lamanya, dan bersyukur cita-cita itu terwujud di era kepemimpinan Gubernur Bali, Wayan Koster yang sukses mendirikan Kantor MDA Provinsi Bali lengkap dengan arsitektur Bali dengan 3 lantai,” ucapnya.

Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet juga menambahkan bahwa bangunan Kantor MDA Provinsi Bali hingga kabupaten/kkta di Bali bisa terwujud, berkat perjuangan Gubernur Koster dengan melibatkan peran perbankan, hingga BUMN di Bali untuk bergotong royong memberikan CSR-nya. Kecuali di Kabupaten Gianyar dibangun secara mandiri melalui APBD Kabupaten.

“Saya baru merasa menjadi Bandesa Agung, karena waktu dulu kursi tidak punya, dan sekarang Gubernur Koster mengangkat wibawa Majelis Desa Adat Provinsi Bali,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menyampaikan selamat atas berdirinya gedung MDA Provinsi Bali yang sangat megah dan selesai dengan waktu yang cepat.

Trisno berharap keberadaan Gedung MDA Provinsi Bali ini turut mendukung visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali Era Baru dengan melestarikan dan memperkuat peran desa adat di Provinsi Bali.

“Keunikan, kekayaan adat istiadat dan budaya Bali tidak boleh terkikis dengan budaya lain di dunia, karena budaya Bali telah menjadi daya tarik wisatawan mancanegara untuk datang ke Pulau Dewata. Bahkan saat saya ke Amerika tahun 1995, orang Amerika lebih kenal Bali,” ungkapnya dengan nada bangga. (red)