Di Hut ke-69 SMANSA Singaraja, Gubernur Koster: Saya Suka Pelajaran Matematika

Gubernur Bali Wayan Koster mengenang masa-masa sekolahnya di SMA Negeri Singaraja (sekarang SMA Negeri 1 Singaraja-red).

“Dulu saya jarang belajar di sekolah, lebih banyak belajar di rumah. Kadang bolos juga, boncengan sama teman ke Air Sanih. Dulu saya bandel orangnya, jangan diikuti ya kalau masalah bolos ini,” ujar Gubernur Koster disambut gelak tawa keluarga besar Smansa Singaraja yang memadati lapangan sekolah.

Kehadiran orang nomor satu di Pemprov Bali ini, dalam rangka acara Hut ke-69 SMA Negeri 1 Singaraja, Jumat (25/10).

Gubernur Koster mengatakan jika dirinya tidak akan bisa melupakan kenangan selama mengenyam pendidikan di Smansa Singaraja. Ia bahkan mengatakan, jika Smansa Singaraja memberi kesan tersendiri dalam perjalanan hidupnya.

“Saya menyadari betul, Smansa telah mendidik saya dan menjadi bagian hidup saya yang memberi kesan cukup dalam ketika mengikuti pendidikan di sekolah ini,” ujar alumni ITB ini.

Dihadapan siswa dan guru, Gubernur Koster mengaku mata pelajaran yang paling disukai adalah matematika. Di sekolahnha, Ia termasuk siswa pintar. Bahkan dirinya gemar mempelajari mata pelajaran yang belum diajarkan di kelas oleh gurunya.

“Saya selalu mempelajari lebih dulu sebelum diajarkan di sekolah. Bahkan saat kelas 1 saya sudah membeli buku kelas 3 untuk dipelajari. Matematika, fisika, kimia dan biologi mata pelajaran yang saya pegang erat-erat. Pelajaran yang paling tidak saya suka yaitu menggambar, saya tidak pernah dapat nilai bagus kalau urusan menggambar,” celetuknya sambil tertawa.

Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini mengaku senang bisa menjadi bagian dari SMA Negeri 1 Singaraja. Menurutnya, kualitas guru-guru di Smansa Singaraja sudah semakin bagus.

“Saya senang bersekolah di Smansa dan mendapat guru yang baik dalam memberi pelajaran. Kita harus menghargai guru, karena merekalah kita bisa menjadi orang seperti saat ini. Kita harus hormat kepada guru,” pesannya.

Foto: Gubernur Bali Wayan Koster.

Kehadiran Gubernur Koster di Smansa Singaraja juga dimanfaatkan untuk menyampaikan program dan kebijakan Pemerintah Provinsi Bali yang tertuang dalam visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”.

“Pemerintah Provinsi Bali telah membuat kebijakan dan program pembangunan yang siap diimplementasikan diantaranya dalam bidang Pangan, Sandang, Papan, Kesehatan, Pendidikan, Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, Adat, Agama, Tradisi, Seni Budaya serta Pariwisata,” jelas pejabat kelahiran Desa Sembiran, Buleleng ini.

Beberapa kebijakan yang telah dilaksanakan seperti pembatasan timbulan sampah plastik sekali pakai, sedotan dan styrofoam yang tertuang dalam Pergub Nomor 97 tahun 2018. Sejak dicanangkan, Pergub yang pertama ada di Indonesia ini mendapatkan banyak apresiasi dan respon positif dari berbagai daerah, bahkan dunia internasional.

Selain itu Pergub Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali. “Pergub ini mampu membawa dampak positif bagi pelaku usaha busana adat Bali, omzetnya semakin meningkat,” sebutnya.

Dikatakan juga, saat ini tengah disusun kebijakan Bali Energi Bersih. Dengan diberlakukannya kebijakan ini, maka seluruh pembangkit listrik yang ada di Bali diharuskan menggunakan energi bersih.

“Kita akan menerapkan Bali mandiri energi dan yang digunakan harus energi bersih. Saya ingin Bali mandiri energi agar tidak bergantung dari luar Bali. Semua pembangkit tenaga listrik yang masih menggunakan minyak bumi dan batubara, di tahun 2020 harus mengganti dengan energi bersih. Selain itu tengah dirancang kebijakan penggunaan kendaraan listrik di Bali. Industrinya akan kita bangun di Jembrana,” ungkap mantan anggota DPR RI tiga periode ini.

Di bidang infrastruktur, juga menjadi fokus kepemimpinannya. Menurut Gubernur Koster, infrastruktur darat, laut dan udara menjadi program prioritas Pemprov Bali.

“Shortcut Singaraja-Mengwitani sudah berjalan, titik 3-4 dan 5-6 astungkara selesai tahun ini. Di tahun 2020 dilanjutkan sisanya (titik 1-2, titik 7-8, titik 9-10) dan tambahan titik 11-12 di wilayah Bangkiang Sidem, Sukasada. Selain itu, Penataan kawasan Pura Besakih, Pelabuhan Segitiga Emas yang meliputi Dermaga Sanur (Denpasar Selatan), Dermaga Sampalan (Nusa Penida, Klungkung), dan Dermaga Bias Munjul Ceningan (Nusa Penida, Klungkung) serta pembangunan pusat kebudayaan Bali di Gunaksa, Klungkung. Itu semua akan kita laksanakan, mohon dukungan dan doanya agar semua berjalan dengan lancar,” bebernya. (red)