Digital Talent Scholarship Latih IRT Kembangkan Digitalisasi Produk

Buleleng (Penabali.com) – Pemerintah Kabupaten Buleleng bersama BPSDMP Kominfo Yogyakarta kembali menyelenggarakan Pelatihan Talenta Digital.

Kali ini, sasarannya adalah ibu rumah tangga (IRT) yang aktif dalam berwirausaha. Bertempat di New Sunari Lovina Beach Hotel, Selasa (22/3/2022), Pelatihan Women in Digital Entrepreneursip dengan tema “Cerdas Menabung untuk Ibu Rumah Tangga” ini diselenggarakan selama 2 hari mulai tanggal 22 – 23 Maret 2022.

Pelatihan ini dibuka Asisten Administrasi Umum Sekda Buleleng, Nyoman Genep, mewakili Bupati Buleleng didampingi Kepala Dinas Kominfosanti Buleleng, Ketut Suwarmawan, dan Kepala Disdagperinkop UKM Buleleng, Dewa Made Sugiartha.

Ditemui disela kegiatan, Nyoman Genep mengungkapkan program kepelatihan ini sangat dibutuhkan dalam menunjang kesejahteraan dan keterampilan, khususnya pada IRT yang memiliki usaha meningkatkan kapasitasnya dalam hal digitalisasi.

Genep menambahkan, salah satu contoh usaha yang bisa dikembangkan IRT adalah pada sektor pertanian. Buah-buahan seperti mangga atau kopi misalnya, itu bisa diolah dan dikemas menjadi sesuatu yang berbeda sehingga mendapat daya jual yang tinggi.

“Ini adalah suatu peluang bagi IRT. Dengan dilatih digitalisasi ini, produk-produk mereka bisa dijual bukan hanya di daerah saja, melainkan bisa dijual di luar daerah,” ujarnya.

Program pelatihan digital yang bekerjasama antara Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan BPSDMP Kominfo Yogyakarta ini diharapkan bisa berkelanjutan. Sehingga kapasitas khususnya pada IRT semakin meningkat dan mampu meningkatkan daya tambah produk-produk Buleleng untuk UMKM.

60 IRT di Buleleng mengikuti Pelatihan Talenta Digital. (foto: ist.)

Sementara itu, Kepala BPSDMP Kominfo Yogyakarta, Kristiani Julita, mengatakan kegiatan ini merupakan program prioritas dari Kementerian Kominfo yakni Digital Talent Scholarship Entrepreneurship menyasar IRT yang berwirausaha.

“IRT memegang peranan penting dalam UMKM. Jadi, bagaimana mereka diajarkan untuk bisa mengelola keuangan dengan baik, khususnya di rumah tangga dan juga mengembangkan UMKM mereka,” ucapnya.

Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan mampu bermigrasi ke digitalisasi. Paling tidak semua usahanya bisa dipasarkan melalui digitalisasi. Mengingat masih dalam situasi pandemi, mau tidak mau pemasaran lewat online sangat menjadi prioritas dan menjadi target dari pelatihan ini.

Salah satu peserta pelatihan yang berwirausaha kerajinan handmade dari Desa Sambangan, Dina Widiawan, mengungkapkan pelatihan ini sangat bermanfaat pada pekerjaan yang digelutinya. Terutama dalam pemasaran lewat digital dan tata cara dalam mengelola keuangan juga.

“Selama ini, walaupun sudah cukup lama sebagai IRT dalam mengelola keuangan, tapi masih saja ada kebocoran di setiap bulannya. Jadi, pelatihan ini sangat bermanfaat buat saya,” ungkapnya.

Untuk diketahui, kegiatan ini diikuti 60 IRT dengan tetap mengedepannkan Prokes ketat. (rls)