Membangun karakter anak yang cerdas diperlukan kerjasama yang baik antara orang tua. Apalagi di jaman globalisasi yang penuh dengan persaingan, keluarga menjadi benteng pertama dalam menghasilkan individu yang berkualitas. Hal ini disampaikan Ny. Putri Suastini Koster saat menghadiri Pembukaan Pengabdian pada Masyarakat (P2M) Pelatihan Pendekatan Saintifik Dalam Membangun Ekosistem Literasi di Sekolah Guru-Guru Bahasa Indonesia se-Kabupaten Buleleng, di Gedung Pasca Sarjana Undiksha, Buleleng, Sabtu (27/4).
Selain pendidikan karakter secara formal terkait dengan bidang keilmuan, etika dan moral lembaga pendidikan juga harus serta merta menunjang sekaligus mengembangkan karakter seni yang dimiliki oleh seorang anak. Sehingga selain memiliki bekal pendidikan seorang anak juga tumbuh menjadi individu yang terampil.
“Orangtua yang percaya bahwa anaknya bisa meraih mimpi akan membuat anak lebih baik. Apalagi jika anak tahu orangtuanya menaruh keyakinan bahwa dirinya akan menjadi sukses dan meraih cita-citanya. Sebab, keyakinan yang ditaruh pada orangtua kepada anak akan menambah motivasi dan kepercayaan dirinya. Jika orangtuanya saja sudah tidak yakin dan tidak mendukung mimpi anaknya, maka anak akan merasa rendah diri dan tidak termotivasi,” imbuhnya saat membagikan pengalaman hidupnya didepan puluhan mahasiswa-mahasiswi bidang pendidikan Guru Bahasa di Undiksha Singaraja.
Anak adalah harta yang paling berharga bagi setiap orangtua. Memiliki anak yang berkarakter adalah hal yang membahagiakan. “Oleh karena itu, janganlah melewatkan kesempatan yang tidak datang dua kali ini. Buat lingkungan keluarga yang positif, berikan teladan dan jadilah teman yang baik bagi anak,” sambung istri orang nomor satu di Pemprov Bali itu.
Peran orangtua untuk memberikan pendidikan karakter anak sangat penting. Di usia dini, nilai-nilai yang ditanamkan orangtua kepada anak akan terus dipegang teguh seumur hidupnya. Secara naluriah, perilaku-perilaku yang dimunculkan oleh setiap orang saat dewasa nanti sebagian besar dipengaruhi oleh masa kecilnya.
Menurut Ny. Putri Koster, hal ini sangat penting ditularkan kepada seluruh khalayak publik agar tumbuh generasi muda yang bertanggungjawab dalam membangun bangsa. (red)