Provinsi Bali tahun ini atau tepatnya tanggal 14 Agustus 2020 genap berusia 62 tahun. Suatu usia yang jika diibaratkan manusia, adalah usia kematangan. Namun ada nuansa yang sedikit berbeda dalam peringatan Hari Jadi Provinsi Bali tahun ini.
Jika biasanya peringatan Hari Jadi Provinsi Bali akan diawali dengan upacara bendera sebagai agenda inti. Namun tahun ini pelaksanaannya tersebut disesuaikan dengan situasi pandemi covid-19.
Pemerhati kebijakan publik, Togar Situmorang, S.H., M.H., MAP. mengatakan kendati peringatan HUT Provinsi Bali dilaksanakan dengan cara yang sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, tapi harus tetap memaknainya secara mendalam.
Togar Situmorang yang juga Ketua Dewan Pakar Forum Bela Negara Provinsi Bali mengatakan, peringatan Hari Jadi Provinsi Bali tahun ini dapat dijadikan momentum agar seluruh elemen dan komponen masyarakat di Bali bersatu padu, bahu membahu, bergotong royong, saling mendukung, saling menguatkan, solid dan bersatu ditengah wabah pandemi covid-19.
“Hari Jadi Provinsi Bali harus jadi momentum bagi kita untuk bersatu padu melakukan percepatan penanganan covid-19 dengan cara kita masing-masing. Mari bergandengan tangan agar Bali bangkit,” cetus advokat yang juga aktif di organisasi olahraga sebagai Ketua Pengkot POSSI Kota Denpasar, Jumat (14/08/2020), di Denpasar.
Sebagai krama Bali, Togar Situmorang secara pribadi dan juga masyarakat Bali secara keseluruhan menginginkan pembangunan di Bali yang komprehensif dan terintegrasi darat, laut, dan udara dengan tetap mengedepankan kearifan lokal.
“Supaya pembangunan di Bali dapat berlangsung cepat tercapai secara permanen, saya mengusulkan agar menghimpun dana masyarakat dengan menggunakan instrumen Obligasi Provinsi Bali. Obligasi adalah salah satu sumber dana pinjaman daerah jangka menengah dan atau jangka panjang yang dana yang terkumpul dari masyarakat,” jelas Togar Situmorang.
Ia kemudian menerangkan, bahwa Obligasi daerah hanya dapat digunakan untuk investasi sektor publik yang menghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Obligasi daerah yang diterbitkan Pemerintah Bali hanya Obligasi Pendapatan (Revenue Bond). Menurutnya, hal itu selaras dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali Era Baru.
Disisi lain, Togar Situmorang mengingatkan kerukunan dan keharmonisan bangsa Indonesia harus tetap terjaga sebagai sebuah kekuatan yang merekatkan semangat Bhineka Tunggal Ika. Bali menurutnya, harus terus menjadi contoh bagaimana pembauran antar etnis dan suku yang tinggal di Bali menjadi sebuah keberagaman yang tidak perlu dipertentangkan, namun dijadikan sebuah kekuatan, sehingga Bali mampu menjadj role model keberagaman tradisi dalam bingkai kebhinekaan.
“Mari bersama-sama menjaga Bali kita, menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali. Seluruh elemen masyarakat harus bahu membahu untuk membangun Bali menuju daerah yang semakin maju menuju Bali era baru. Kami dari Law Firm Togar Situmorang mengucapkan Dirgahayu Provinsi Bali ke 62, semoga Bali semakin jaya,” ucap Ketua Hukum dari RS dr. Moedjito Dwidjosiswojo Jombang, Jawa Timur ini. (red)