Categories Bali Denpasar Pendidikan

Doktor Baru Ilmu Kedokteran Buktikan Potensi Corosolic Acid Sebagai Antiobesitas

Denpasar (Penabali.com) – Bertempat di Ruang Dr. A.A Made Djelantik, Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Lt.4 Kampus Denpasar, telah berlangsung ujian Promosi Doktor dengan kandidat Promovenda dr. Fransiska Mochtar, Sp.OG., M.Biomed (AAM)., dengan judul disertasi “Pemberian Corosolic Acid Menurunkan Berat Badan, Kadar Malondialdehyde (MDA) dan Kadar Hydroxymethylglutaryl Co-Enzyme A (HMG-CoA) Reduktase, serta Meningkatkan Kadar Leptin dan Kadar Glucagon Like Peptide-1 (GLP-1) pada Tikus Wistar Jantan (Rattus norvegicus) dengan Obesitas”. (30/1/2024)

Obesitas merupakan kondisi penumpukan lemak secara berlebihan yang berisiko pada kesehatan. Penderita obesitas semakin meningkat dari semua kalangan baik di dunia maupun di Indonesia. Tingginya risiko obesitas, beberapa penanganan obesitas sudah banyak dilakukan mulai dari pengaturan pola hidup, obat-obatan sampai operasi. Anti-Aging Medicine merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menghambat kondisi tersebut. Corosolic Acid (CA) merupakan senyawa yang memiliki aktivitas antioksidan yang banyak digunakan pada beberapa obat pelangsing yang dapat membantu mengatasi obesitas. PipingRock merupakan suplemen terstandar yang mengadung CA sebanyak 0,6 mg dalam 30 mg ekstrak. Jalur yang ditargetkan oleh CA ini adalah jalur stres oksidatif dan anti inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan corosolic acid (CA) dapat menurunkan berat badan, kadar Malondialdehyde (MDA), hydroxymethylglutaryl co-enzyme A (HMG-CoA) reduktase, dan meningkatkan kadar leptin dan kadar glucagon like peptide-1 (GLP-1) pada tikus wistar jantan (Rattus norvegicus) dengan obesitas.

Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan menggunakan randomized pre and post test control group design, yang menggunakan tikus Wistar jantan dengan obesitas. Tikus dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol (P0) dan kelompok perlakuan (P1), masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor tikus. Plasma dan serum tikus diambil sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) perlakuan. Variabel-variabel yang diperiksa meliputi penurunan berat badan, kadar MDA, HMG-CoA reduktase, leptin dan GLP-1. Variabel terserbut diperiksa dengan metode ELISA. Anlisis statistik deskriptif dan analisis statistik komparatif dilakukan menggunakan independent sample t-test atau alternatif nya dengan p< 0.05 dianggap sebagai berbeda signifikan.

Pemberian CA sebanyak 10 mg/Kg BB selama 6 minggu pada tikus Wistar jantan dengan obesitas terbukti dapat menurunkan berat badan, kadar MDA, dan HMG-CoA reduktase kelompok P1 post-test secara signifikan pada p< 0,001. Selain itu pemberian CA terbukti meningkatkan kadar leptin dan kadar GLP-1 kelompok P1 post-test secara signifikan pada p< 0,001. Penurunan berat badan pada tikus Wistar jantan disebabkan hilangnya nafsu makan pada tikus yang juga dibuktikan dengan meningkatnya kadar GLP-1 pada kelompok P1 post-test dan sisa makanan yang diberikan pada kelompok P0 lebih sedikit dibandingkan dengan sisa makanan kelompok P1. Penurunan kadar MDA berkaitan dengan sifat antioksidan dari CA yang tinggi sehingga dapat menghambat terbentuknya ROS pada tubuh. Selain itu CA terbukti menurunkan kadar HMG-CoA reduktase yang berperan penting dalam sintesis kolesterol. Selanjutnya CA terbukti meningkatkan kadar leptin dengan membantu mengurangi kadar lemak di dalam tubuh sehingga produksi leptin dapat meningkat yang dibuktikan dengan penurunan berat badan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, CA terbukti dapat menurunkan berat badan, kadar MDA, kadar HMG-CoA reduktase, dan meningkatkan kadar leptin serta GLP-1 pada tikus Wistar jantan dengan obesitas. CA sangat berpotensi sebagai agen antiobesitas yang baik, melalui mekanisme ROS.

Ujian dipimpin oleh Dekan FK Unud, Prof. Dr. dr Komang Januartha Putra Pinatih, M.Kes, dengan tim penguji:

1. Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And.SubspecSAAM (Promotor)

2. Prof. Dr. dr. I Gusti Ayu Sri Mahendra Dewi, Sp.PA.,Subsp.O.G.P.(K) (Kopromotor I)

3. Dr. dr. Made Ratna Saraswati, Sp.PD-KEMD.,FINASIM (Kopromotor II)

4. Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.PD-KHOM

5. Prof. dr. I Gusti Made Aman, Sp.FK

6. Prof. Dr. dr. I Made Jawi, M.Kes

7. Prof. Dr. dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, M.Si

8. Prof. Dr. dr. Bagus Komang Satriyasa, M.Repro

9. Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc,.Sp.GK(K)

10. Dr. dr. I Made Muliarta, S.Ked., M.Kes

Sedangkan undangan akademik adalah :

1. Dr. dr. Ni Made Linawati, M.Si

2. Dr. dr. Ni Putu Sriwidyani, Sp.PA(K)

3. Dr. dr. Agung Wiwiek Indrayani, M.Kes

4. Dr. rer. nat. dr. Ni Nyoman Ayu Dewi, M.Si

5. dr. I Made Winarsa Ruma, S.Ked.,Ph.D

Pada ujian kali ini, Dr. dr. Fransiska Mochtar, Sp.OG., M.Biomed (AAM)., dinyatakan lulus sebagai Doktor Lulusan ke-404 Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran dengan predikat Sangat Memuaskan. (rls)

Sumber : https://www.unud.ac.id/in/berita-fakultas4361-Doktor-Baru-Ilmu-Kedokteran-Buktikan-Potensi-Corosolic-Acid-Sebagai-Antiobesitas.html