Dongkrak UMKM di Buleleng Naik Kelas, Kemenkop UKM RI Dorong Lakukan Korporasi

Buleleng (Penabali.com) – Guna memperkuat daya saing produksi usaha skala mikro ke pasar nasional maupun global, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop, dan UKM) RI menekankan usaha skala mikro agar melakukan korporasi, dimana nantinya bisa bergerak dalam skala yang lebih besar sehingga UMKM bisa naik level.

Saat kunjungan kerjanya di Kabupaten Buleleng, Sabtu (31/10/2021) kemarin, Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki menjelaskan Kemenkop UKM akan mendorong skala yang produktif dengan melakukan pendekatan, pengembangan, mendorong UMKM yang mempunyai potensi produksi yang cukup besar, supaya penyerapan tenaga kerja lebih besar dan mengurangi usaha mikro. Selain itu, dirinya ingin juga mengembangkan koperasi pangan di Kabupaten Buleleng.

Maka itu, dirinya menyampaikan dengan adanya koperasi, usaha ini dapat mendorong produk-produk lokal UMKM di masa depan, baik itu produk-produk yang berbasis kreativitas, inovasi teknologi, herbal, rempah, dan buah tropis

“Ini menjadi satu keunggulan UMKM kita di masa depan, dimana produk-produk yang berbasis kreativitas, inovasi teknologi juga kekayaan alam itu kita bisa kembangkan lebih baik, dan ini menjadi potensi besar kita di Asia Tenggara,” ucapnya.

Terkait dengan digitalisasi, pihaknya berharap produk UMKM khususnya di Kabupaten Buleleng bukan hanya sekedar mengakses pasar digital yang lebih luas baik skala nasional maupun global, namun UMKM harus siap bersaing dengan memanfaatkan pasar domestik yang begitu besar di tahun 2025 yang akan datang.

Beberapa produk UMKM Buleleng saat dipamerka dihadapan Menkop UKM RI. (foto: ist.)

Ditambahkan, di tahun 2022 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) akan dibangun Pusat Layanan Umum Terpadu (PLUT) untuk UMKM dengan anggaran Rp.8,4 Miliar. Nantinya dalam PLUT ini sangat berguna bagi UMKM di Kabupaten Buleleng yang digunakan untuk pusat pelatihan, kurasi produk, termasuk juga untuk stokis.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan dengan adanya digitalisasi ini dapat mempermudah pemasaran dan meningkatkan produk-produk lokal UMKM yang ada di Kabupaten Buleleng.

Lebih jauh, Bupati mengungkapkan adanya beberapa permasalahan terkait UMKM di Kabupaten Buleleng yang dimulai dari stokis dan keperluan modal untuk menciptakan UMKM yang handal. Maka dari itu, dengan dimanfaatkannya langkah pasar yang diekspor, UMKM di Kabupaten Buleleng bisa ditampung dengan memiliki nilai yang unggul.

“Mudah-mudahan kedatangan dari Bapak Menteri ini bisa memberikan sebuah ilustrasi tentang kemampuan modal dari UMKM untuk bisa menjadi UMKM yang handal,” harapnya. (rls)