Buleleng (Penabali.com) – Komitmen Partai Golkar mendorong peningkatan peran sektor pertanian dalam rangka mewujudkan keseimbangan baru struktur ekonomi Bali kedepan, terus digalang di tingkat petani atau akar rumput.
Jika sebelumnya Golkar Bali mendorong pengembangan vanili Bali dan ekspor buah manggis, kali ini partai berlambang pohon beringin ini kembali mengembangkan komoditi jagung jenis hibrida di Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng.
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali, Nyoman Sugawa Korry, mengungkapkan saat ini hasil produktifitas petani jagung di Desa Pejarakan per 0,50 Ha hanya dikisaran Rp.4,5 juta. Padahal kalau ditanam dengan bibit unggul, pemupukan dan budidaya yang memadai, hasilnya bisa Rp.15 juta.
“Kebutuhan jagung di Bali cukup tinggi, yang sekarang didatangkan dari NTB atau Sulawesi. Kami berdiskusi dan berikan penyuluhan budidaya dan bantuan bibit untuk demplot, dan diharapkan kelompok tani termotivasi mendorong produktifitas petani jagung, khususnya kelompok tani pengelola hutan sosial kemasyakatan sehingga muaranya kesejahteraan meningkat,” kata Sugawa Korry didampingi Ketua Golkar Buleleng, anggota Fraksi Golkar DPRD Buleleng Dapil Gerokgak Putu Suastika dan Komang Wandiri serta Ketut Patra yang juga Fraksi Golkar DPRD Buleleng.
Golkar Bali kata Sugawa Korry, juga memiliki fungsi sosial bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sebagai partai politik, Golkar juga punya peran penting untuk meningkatkan sektor pertanian. Pengembangan vanili Bali dan ekspor buah manggis menjadi atensi Golkar lewat Badan Pembina Pemberdayaan Petani Golkar Bali.
Sugawa mengatakan, Golkar Bali akan terus mendorong akselerasi pertanian Bali dengan merancang langkah-langkah strategis untuk kembali menghidupkan hutan-hutan sosial agar bisa produktif dan memberi manfaat bagi masyarakat khususnya masyarakat penyangga hutan di Kabupaten Buleleng.
“Golkar terus mengupayakan pelestarian hutan terjaga serta transformasi struktur ekonomi Bali terwujud,” tegas politisi senior Partai Golkar asal Desa Banyuatis, Buleleng ini.
Disisi lain, Sugawa Korry mengatakan Bali perlu menggalakkan kembali sektor tersier yakni pertanian. Karena selama ini, tidak ada keseimbangan antara sektor sekunder, premier dan tersier. Padahal menurut Sugawa Korry, struktur ekonomi Bali akan kuat jika ketiga sektor tersebut terutama pertanian diberikan porsi yang adil dan merata.
Terbukti ketika pandemi Covid melanda dunia, Bali yang menggantungkan hidup dari sektor pariwisata ekonominya mengalami kontraksi sangat dalam. Oleh karenanya Golkar akan terus menggalakkan dan membangkitkan kembali pertanian Bali.
Apa yang dilakukan Golkar Bali jelas Sugawa Korry, merupakan pengejawantahan doktrin Partai Golkar yakni karya kekaryaan untuk membantu masyarakat di sektor ekonomi, pertanian, dan lainnya.
Sebagai bukti pengejawantahan doktrin tersebut, Partai Golkar Provinsi Bali mengembangkan komoditi jagung jenis hibrida di Desa Pejarakan.
“Kami sangat berbangga para anggota kelompok tani merespon sangat positif dan antusias,” tutupnya. (rls)