Singaraja (penabali.com) – Sekretaris PDI Perjuangan Buleleng Gede Supriatna menyayangkan keputusan dr Ketut Putra Sedana yang memilih untuk hengkang dari PDI Perjuangan Buleleng. Partai pun tak dapat menolak keputusan tersebut, mengingat pengunduran diri merupakan hak dari setiap kader. Pihaknya pun menyebut keputusan yang diambil oleh Ketua BMI Buleleng akan dinilai oleh masyarakat.
Supriatna menyebut sebelum resmi menyerahkan Kartu Tanda Anggota (KTA), beberapa waktu lalu dirinya sejatinya sudah sempat berdiskusi dengan pria yang akrab disapa dr Caput tersebut. Supriatna berharap dr Caput bisa lebih lama bertahan di PDIP untuk bersama-sama membesarkan partai. Namun diskusi itu rupanya tidak membuahkan hasil. dr Caput tetap mengundurkan diri, dengan alasan ingin berkonsentrasi di bidang pendidikan dan kesehatan.
“Saya sudah diskusi panjang di rumahnya, tapi dia tetap katakan ingin mengundurkan diri. Saya pribadi sangat dekat dengan dia. Kami besar sama-sama. Tapi kalau pengunduran diri ini sudah jadi keputusannya, ya itu haknya walaupun sangat kami sayangkan karena dia merupakan kader senior yang punya pengalaman baik,” terangnya.
Meski kini kehilangan salah satu kader seniornya, Supriatna mengklaim PDI Perjuangan Buleleng tetap solid dan kompak. Bahkan ia menegaskan tidak khawatir bakal kehilangan suara. “Bagi kami PDIP tetap solid dan kompak. Mudah-mudahan pengunduran dirinya itu benar karena ingin berjuang di bidang lain, bukan karena urusan Pilkada tidak dapat rekomendasi. Semoga sesuai dengan komitmennya. Masyarakat yang akan menilai,” singkatnya. (aik)