Categories Denpasar Upakara

Dua Hari Raya Besar Keagamaan, Idul Fitri dan Hari Kenaikan Isa Almasih, Togar Situmorang: “Momentum perkuat toleransi”

Penabali.com – Setelah sebulan menjalani ibadah puasa, hari ini Kamis, 13 Mei 2021 umat Islam merayakan hari kemenangan, Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

“Kami dari Law Firm Togar Situmorang mengucapkan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1442 Minal Aidin Wal Faizin dan Mohon Maaf Lahir Batin,” ucap CEO dan Founder Law Firm, Togar Situmorang, S.H., M.H., MAP., C.Med., CLA., di Denpasar Kamis (13/05/2021).

Togar Situmorang mengungkapkan, Hari Idul Fitri 1442 H begitu terasa Istimewa karena suara Adzan di Mesjid dan suara lonceng di Gereja bergema bersamaan, sangat merdu, indah, mesra karena secara bersamaan bertepatan merupakan hari Kamis umat Kristen merayakan Hari Kenaikan Isa Almasih.

“Sehingga dalam fenomena yang sangat langka dan jarang terjadi ini, itu mengingatkan kita wajib hidup berdampingan dan dalam kebersamaan lalu kita menyatukan dalam satu perayaan besar itu,” ujar Togar Situmorang.

Praktisi hukum ini mengatakan dua hari raya besar keagamaan itu merupakan simbol toleransi yang wajib selalu dijaga dan dihormati satu sama lainnya, sehingga karena bertepatan dengan Idul Fitri dan Kenaikan Isa Almasih itu bersamaan, sehingga membuat semua umat sangat bersuka cita.

“Kita tahu sendiri Kenaikan Isa Almasih adalah perayaan yang diperingati 40 hari setelah Hari Paskah, atau 41 hari setelah Jumat Agung. Sehingga Kenaikan Isa Almasih itu merupakan momentum kebangkitan Iman orang Kristen dan demikian juga, ini yang kita lihat dengan adanya seperti ini maka kita berharap kedepannya, agama bukan lagi menjadi suatu pertentangan, keyakinan kepercayaan setiap warga negara itu bukan menjadi adanya suatu perbedaan. Karena setiap warga negara Indonesia berhak memilih agama dan keyakinannya, dan itu sudah dilindungi oleh UUD 1945,” ungkap pria berdarah Batak kelahiran Jakarta ini.

Idul Fitri memiliki arti penting bagi umat Islam. Pada hari tersebut, umat muslim merayakan hari kemenangan karena telah berpuasa di bulan Ramadan satu bulan penuh. Di Indonesia makna Idul Fitri diserap dan diselaraskan bersama budaya yang ada. Begitu juga dengan Isa Almasih sangat memiliki arti penting bagi kebangkitan Iman umat Kristiani.

Namun perayaan Idul Fitri dan Isa Almasih tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Sebab, seperti diketahui bangsa-bangsa di seluruh dunia sedang dalam pandemi Covid-19.

“Prihatin walau yang biasanya masyarakat bisa mudik ke kampung halaman, bersilaturahmi ke sanak keluarga maupun melakukan sholat berjamaah waktu lebaran tapi tahun ini tidak bisa karena corona,” kata Togar.

Idul Fitri ditengah pandemi justru menjadi momentum bagi umat Islam untuk menunjukkan karakter takwa yang sesungguhnya. Karakter takwa yang muncul dalam bentuk kesalehan sosial yang merupakan ekspresi dari kepatuhan menjalankan ajaran Allah tentang kasih sayang, empati, dan kepedulian kepada sesama umat manusia sehingga Islam dan umat Islam menjadi rahmat bagi semesta.

Wabah ini harus menjadikan pribadi umat muslim dan seluruh umat beragama menjalani hidup sesuai nilai dan etika sosial yang diajarkan agama. Saling menolong, saling mengasihi, Saling membantu dan toleransi dengan mempererat tali silahturahmi serta saling menguatkan dan memberi dukungan satu sama lain dalam kebersamaan kerangka Bhineka Tunggal Ika. Inilah momentum untuk menghadirkan manfaat dan keberkahan bagi masyarakat, bangsa dan negara Republik Indonesia.

“Jadi pada kesempatan Istimewa ini perkenankan dengan kerendahan hati saya Togar Situmorang sebagai umat Kristiani mengucapkan Minal Aidzin Walfaizin 1 Syawal 1142 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin dan sebagai umat Kristen saya juga mengucapkan selamat Hari Kenaikan Isa Almasih, bagi umat Kristiani di seluruh negeri kita Indonesia tercinta dan semoga kita semua bertambah baik, bertambah tawakal, bertambah tinggi rasa toleransi kita sesama anak bangsa,” tutup Ketua Hukum dari RS dr. Moedjito Dwidjosiswojo Jombang Jawa Timur ini. (red)