Categories Bali Denpasar

Dukung Asta Cita Presiden, PLN Peduli melalui Rumah BUMN Siap Berdayakan UMKM Naik Kelas

Denpasar (Penabali.com) –  Dalam rangka mendukung visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam penguatan ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan UMKM, PT PLN (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN Peduli terus menunjukkan komitmennya. Salah satu langkah konkret dilakukan melalui pengelolaan Rumah BUMN Denpasar yang menjadi pusat pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar mampu naik kelas secara berkelanjutan.

Pada Selasa (13/5), Rumah BUMN Denpasar menerima kunjungan kerja Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, didampingi oleh General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, Eric Rossi Priyo Nugroho. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung implementasi program pembinaan UMKM dan mendengarkan aspirasi para pelaku usaha binaan.

Dalam sambutannya, Eric Rossi Priyo Nugroho menyampaikan bahwa PLN tidak hanya menyediakan fasilitas fisik Rumah BUMN, tetapi juga terus berupaya menjadi fasilitator dalam memajukan UMKM melalui pendampingan dan pelatihan yang adaptif terhadap perkembangan zaman.

“Kami dari PLN bersama lebih dari 1.100 UMKM binaan di Rumah BUMN Denpasar berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan perekonomian. Namun ke depan, harapannya UMKM dapat mandiri dan tidak bergantung terus pada BUMN. Karena itu, kami aktif memberikan pelatihan rutin seperti pemasaran daring, kemasan, fotografi, dan pendampingan oleh fasilitator yang membantu penamaan merek, narasi produk, dan pengemasan agar lebih kompetitif,” ujar Eric.

Ia menambahkan bahwa proses peningkatan kapasitas UMKM tidak bisa dilakukan secara instan, namun harus bertahap dengan metode yang terukur dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pelaku usaha.

Sementara itu, Arya Sinulingga dalam arahannya menekankan pentingnya klasifikasi dan pemetaan UMKM agar proses pembinaan dapat dilakukan secara tepat sasaran. Menurutnya, setiap UMKM berada pada jenjang yang berbeda, sehingga diperlukan kurikulum dan pendekatan yang sesuai dengan tahap perkembangannya.

“Kami sekarang mulai menerapkan konsep Kurikulum UMKM, agar jelas siapa yang berada di kelas dasar, menengah, atau lanjutan. Tujuannya supaya pembinaan tidak disamaratakan. Misalnya, UMKM yang masih membahas soal pemisahan keuangan pribadi dan usaha, tentu tidak bisa langsung diarahkan ke ekspor. Begitu pula soal legalitas, dapur produksi yang belum terpisah tentu belum layak masuk ritel modern. Semua harus bertahap,” ujar Arya.

Ia juga menyoroti pentingnya kejujuran dan konsistensi pelaku UMKM dalam menekuni usahanya, karena pembinaan tidak dapat berjalan optimal jika pelaku usaha sering berpindah bidang tanpa arah yang jelas.

“Kami ingin UMKM naik kelas bukan hanya dari tampilan luar, tetapi juga dari struktur internal. Kalau sudah kelas tiga, misalnya, sudah harus siap bicara ekspor dan legalitas internasional. Bahkan di Eropa, jam tangan kayu pun harus lolos uji iritasi kulit. Artinya, naik kelas itu butuh kesiapan menyeluruh, bukan hanya soal produk, tetapi juga proses dan sistem,” tambah Arya.

Program-program pembinaan yang rutin dilakukan oleh Rumah BUMN Denpasar ini telah memberikan dampak nyata bagi pelaku UMKM. Salah satunya dirasakan oleh Made Pandu Wira Adnyana, pemilik brand Donut Crispy yang kini telah memiliki 12 outlet di berbagai wilayah Bali, seperti Uluwatu, Nusa Penida, Seminyak, hingga Candidasa.

“Awalnya kami mulai saat pandemi, membuka outlet pertama di Monang Maning dan mendapat respons yang sangat baik. Saat itu banyak orang dirumahkan, dan dana pesangon mereka digunakan untuk kemitraan dengan kami. Namun, setelah pandemi, omzet menurun karena perubahan perilaku konsumen. Kami bergabung dengan Rumah BUMN karena membutuhkan ilmu pemasaran baru, dan sangat terbantu dengan kelas digital marketing seperti Meta Ads dan pemanfaatan media sosial,” jelas Pandu.

Ia berharap Rumah BUMN terus menjadi tempat belajar dan bertumbuh bagi UMKM lokal. “Harapan kami, Rumah BUMN bisa terus membantu UMKM mengembangkan keterampilan agar usaha kami makin naik kelas dan memberi dampak nyata bagi perekonomian Indonesia,” tambahnya.
Ke depan, Rumah BUMN Denpasar akan terus memperkuat kurikulum pembinaan dan memperluas kolaborasi lintas sektor demi menciptakan UMKM yang tangguh, mandiri, dan siap bersaing di pasar nasional maupun global, hal ini selaras dengan agenda besar pembangunan ekonomi rakyat dalam Asta Cita Presiden. (rls)