Denpasar (Penabali.com) – General Manager PLN UID Bali, I Wayan Udayana. menilai Piagam Penghargaan Khusus Pembangunan Daerah 2021 di Bidang Ekonomi Hijau dan Rendah Karbon yang diterima Gubernur Bali, Wayan Koster, dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Republik Indonesia, Suharso Manoarfa, merupakan hasil dari program energi bersih yang digagas Gubernur Bali Wayan Koster.
Program energi bersih ini sangat strategis didalam menurunkan emisi karbon dan kami (PLN, red) sangat mendukung sekali program energi bersih tersebut yang telah tertuang di dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih, jelas Udayana, Minggu (05/12/2021).
Bentuk dukungan yang PLN lakukan dalam mengimplementasikan Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih, mulai dari menginisiasi pengunaan energi bersih di bidang pertanian dengan electrifiying agriculture. Karena selama ini di pertanian banyak yang menggunakan diesel untuk penyiraman dan mesin selip untuk produksi beras.
“Sekarang sudah kita support menggunakan energi listrik tersebut, sehingga ini akan mengurangi emisi, katanya.
PLN Bali, ditambahkan Udayana, juga sudah menginisiasi penggunaan energi bersih listrik untuk lifestyle kendaraan listrik, hingga kompor- kompor induksi.
Operasional kendaraan kita sudah memakai kendaraan listrik dan kita menginisiasi mobil listrik. PLN juga sudah memasang Stasiun Kendaraan Listrik untuk Umum (SPKLU) dan menyediakan layanan home charging, rencananya sampai tahun 2022. Kita pasang 21 unit SPKLU untuk mensupport penggunaan kendaraan listrik di Bali, hingga mendukung KTT G20 yang mengangkat tema energi bersih, jelasnya seraya mengatakan kegiatan tourism juga disupport, misalnya konvoi kendaraan listrik yang bersih dan rendah emisi keliling Bali untuk mengajak masyarakat beralih menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan ini.
Gebrakan Bali Energi Bersih di era kepemimpinan Gubernur Wayan Koster juga kian digaungkan PLN dari sisi pembangkitan. Melalui PLN Group, sudah mulai menginisiasi menggunakan pembangkit-pembangkit yang green dan bersih. Contohnya di Singaraja berupa mini hidro (pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air sebagai sumber tenaga, red) dengan menghasilkan 1,4 MW. Selanjutnya di Bangli ada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 1 MW, PLTS di Kubu, Karangasem juga sudah ada 1MW.
Saat ini sedang mengkonstruksi PLTS di lokasi yang sama, yakni di Kubu untuk menghasilkan 25 MW dan PLTS ini selesai dikonstruksi pada tahun 2023, tambahnya.
Untuk memperluas pemanfaatan energi bersih ini, Udayana menegaskan bahwa didalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) di Bali akan ada 100 MW PLTS, termasuk di Bali Barat ada 25 MW, dan pada tahun berikutnya ditambah lagi menjadi 53 MW.
Kalau semua masyarakat sudah beralih ke energi bersih berbasis listrik pada khususnya, maka ini akan mensupport daerah Bali yang sehat dan mensupport pariwisata yang berkualitas. Ini yang sekarang sedang dicari-cari orang. Untuk itu PLN akan mensupportnya. Masyarakat pula kami harapkan ikut mensupport kebijakan yang sangat strategis dari Bapak Gubernur Bali, Wayan Koster ini dan Bali mungkin merupakan satu-satunya daerah yang sudah menginisiasi energi bersih, pungkasnya. (rls)