Categories Badung Pariwisata

Dukung Rencana Badung Property, Puspanegara Sebut Sebagai Equalizing Power Bagi Daerah

Badung (Penabali.com) – Rencana terbentuknya Badung Property (Bapro) merupakan langkah cerdas, visioner dan futuristik dari Bupati Badung dan DPRD Badung dalam memperkuat sektor dasar dan infrastruktur serta sektor ekonomi kreatif menuju perkuatan pendapatan daerah di luar sektor pariwisata (sektor tersier).

Selama ini sektor pariwisata memberikan kontribusi lebih dari 65% pendapatan daerah Kabupaten Badung. Hal ini tentu terlihat sangat timpang dengan kontribusi sektor lainya terutama sektor dasar yakni pertanian dan sektor sekunder seperti infrastruktur yang sesungguhnya berpotensi besar mendongkrak pendapatan daerah jika dikelola atraktif, kreatif, inovatif dan produktif.

“Sektor pertanian justru seperti kerakap tumbuh di batu, hidup segan mati tak mau, yang harusnya dibangunkan kembali untuk memperkuat ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, dan pelestarian budaya menuju kesejahteraan petani dan pendapatan daerah,” terang pengamat pariwisata dan pertanian, Wayan Puspanegara di Legian, Rabu (23/6/2022).

Puspanegara melanjutkan, sektor infrastruktur memegang peranan penting dalam upaya menjadi sarana pelancar dari sektor pertanian dan sektor lainya termasuk pariwisata.

“Jadi hadirnya Bapro ini diharapkan bisa menjadi equalizing power bagi pendapatan daerah, karena sektor pariwisata sangat rentan dengan kondisi dan perubahan situasi seperti saat pandemi covid ini terlihat nyata pendapatan daerah mengalami kontraksi hingga titik nadir,” ungkap Ketua APPMB (Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali) ini.

Sementara sektor lainnya tambah Puspanegara, terutama pertanian tidak menunjukkan kontribusi yang berarti dari perspektif pendapatan daerah. Oleh karena itu, rencana hadirnya Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Badung Properti merupakan langkah visioner dan futuristik Bupati Badung dan DPRD Badung dalam upaya meng-equalizing pendapatan daerah melalui potensi daerah yang memang sangat layak ditumbuhkembangkan.

Pusanegara meyakini jika Perumda Bapro ini terwujud, maka pengelolaan potensi pertanian dan infrastruktur serta industri kreatif masyarakat akan menjadi pemantik pertumbuhan ekonomi yang signifikan di luar sektor pariwisata. Sehingga jika terjadi keadaan darurat di sektor pariwisata, maka sektor lain yang dikelola Bapro akan menjadi penyangga dan bahkan bisa mendominasi pendapatan daerah di luar pajak dan retribusi.

“Saya dukung rencana Bapro itu,” katanya. (red)