Ekonomi Lesu Darah, PSR Dorong Konsumsi Produk Lokal Demi Ketahanan Industri Dalam Negeri

Komisi VI DPR RI menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum dengan 7 asosiasi, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (08/09/2020). RDPU dipimpin pimpinan Komisi VI DPR RI yang diketuai Arya Bima.

Ke-7 asosiasi tersebut adalah PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), APIKI (Asosiasi Industri Perikanan Indonesia), AP5I (Asosiasi Pengusaha Pengolahan & Pemasaran Produk Perikanan Indonesia), ASMINDO (Asosiasi Industri Permebelan & Kerajinan Indonesia), P2MI (Asosiasi Pabrik Monosodium Glutomate & Glutamic Acid Indonesia), AGRI (Asosiasi Industri Gula Rafinasi Indonesia, dan ASPAKI (Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia).

Pada kesempatan tersebut, anggota Komisi VI DPR RI, Putu Supadma Rudana (PSR) bersuara lantang untuk mengkampanyekan mencintai, membeli, dan mengkonsumsi produk-produk dalam negeri. Tujuannya untuk ketahanan ekonomi Indonesia ditengah lesunya perekonomian akibat wabah pandemi covid-19.

Ia mengungkapkan, ditengah pandemi covid-19, hampir seluruh industri terkena dampaknya yang cukup signifikan. Menyikapi hal ini demi memberikan ketahanan kepada aneka produk dalam negeri, bahkan Presiden Jokowi menekankan pentingnya mengkonsumsi produk-produk dalam negeri dan dikonsumsi di negeri sendiri.

“Pandemi ini berat, hampir semua industri terkena imbasnya. Karena itu produk produksi dalam negeri harus diberi ruang menjadi tuan rumah di negeri sendiri dengan masuk ke KL (kementerian lembaga) karena disana pembelian barangnya banyak sekali,” kata Supadma Rudana.

Hal lain yang juga menjadi sorotan anggota Fraksi Partai Demokrat ini, adalah sektor pariwisata termasuk didalamnya ada karyawan dan sektor turunannya. Kendati sektor pariwisata bukan sebagai bidang mitra kerja dari Komisi VI, namun Supadma Rudana menaruh perhatian besar dan mendorong pemerintah menyiapkan kebijakan yang dapat menyelamatkan sektor pariwisata secara keseluruhan.

“Saya memang di Komisi VI tetapi saya wakil rakyat dari Bali yang mana dapil saya ekonominya ditopang dari pariwisata. Saya harap kedepan ada kebijakan dari pemerintah yang dapat mengangkat sektor pariwisata ditengah era adaptasi kebiasaan baru,” terang Supadma Rudana yang juga Wasekjen Partai Demokrat.

Politisi sekaligus penggiat seni budaya ini mengakui untuk mencapai kunjungan wisatawan mancanegara tiga juta orang, bukanlah perkara gampang. Apalagi menggaet wisatawan domestik. Namun demikian, sekali lagi Supadma Rudana menegaskan, dengan mengkonsumsi dan menggunakan produk-produk dalam negeri, paling tidak upaya ini tak hanya akan memberikan ketahanan ekonomi dalam negeri. Namun juga ikut mempertahankan nafas industri-industri lokal Indonesia sehingga menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

“Kami akan kawal ini karena apa yang disampaikan asosiasi sejalan dengan kami sebagai wakil rakyat untuk memperjuangkan aspirasi dan pada akhirnya memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat,” terang lulusan Master of Bussiness Administration, Webster University of St. Louis, USA ini. (red)