Denpasar (Penabali.com) – Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR RI Airlangga Mardjono dan Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Eka Nugraha Abdi, meresmikan Embung Sanur di Desa Sanur Kauh, Denpasar, Minggu (30/10/2022).
Hadir juga dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar Wayan Mariana Wandira, perbekel, bendesa serta undangan lainnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Eka Nugraha Abdi, mengatakan Embung Sanur dibangun di atas lahan seluas 2 hektar yang diawali dari kunjungan Presiden Jokowi ke Denpasar pada tahun 2019.
Pembangunan Embung Sanur yang dilakukan dua tahap ini menelan biaya total sebesar Rp.64 milyar lebih bersumber dari APBN dibagi menjadi 2 tahap tahun anggaran yakni Rp.19 milyar tahun 2021 dan Rp.45 milyar untuk tahun 2022. Pembangunan embung ini disamping berfungsi utama untuk mereduksi banjir di kawasan Sanur Kauh serta sebagai daerah konservasi air, juga menjadi obyek wisata baru di Kota Denpasar. Adapun volume tampungan air hingga 34.500 m³.
Sedangkan Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR RI, Airlangga Mardjono, menambahkan embung dimanfaatkan sebagai pengendali banjir, dan bisa menjadi destinasi wisata baru. Dibangun dengan estetika dan dipadukan dengan budaya asli Bali.
Walikota Denpasar IGN Jaya Negara pada kesempatan tersebut mengatakan sebelumnya kawasan Bumi Ayu Sanur jika hujan selama 3 jam saja sudah banjir. Namun dengan dibangunnya embung ini Walikota berharap dapat menjadi solusi penanggulangan banjir. Jaya Negara menambahkan, di areal Embung Sanur ini dibangun jogging track 1,5 Km, bisa dijadikan destinasi wisata baru.
“Kami selaku Pemerintah Kota Denpasar berterimakasih atas pembangunan Embung Sanur yang sudah rampung dan sudah diresmikan ini. Kedepan harapan kami agar embung ini dapat dimanfaatkan dengan baik dan juga bisa menjadi daya tarik baru wisata di Kota Denpasar,” ujarnya.
Sedangkan Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan penanganan sungai dan konservasi saat ini menjadi prioritas di Bali. Hal ini untuk pengendalian air dan konservasi air serta untuk irigasi disamping juga nantinya bisa dimanfaatkan menjadi sumber air bersih bagi masyarakat. Saat ini juga sedang dibangun Bendungan Sidan, Bendungan Tamblang, dan Embung Tukad Unda.
“Pembangunan embung Sanur ini diharapkan dapat meminimalisir banjir di kawasan Sanur Kauh, disamping juga bisa berfungsi sebagai obyek wisata sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi masyarakat,” kata Gubernur Koster.
“Ini ditata jadi kawasan yang bagus dan indah, jadi destinasi wisata, kawasan UMKM, cocok untuk anak muda dengan menerapkan nilai-nilai lokal yang memberi manfaat,” pungkasnya. (rls)